SURABAYA (Suaramuslim.net) – Berdasarkan hasil riset yang dirilis oleh Surabaya Survey Center (SSC) pada hari Rabu (9/1/2019) ternyata masih banyak masyarakat Jawa Timur yang belum paham kapan pastinya Pemilu 2019 dilaksanakan. Dari 100 persen responden, hanya 11,8 persen saja yang mampu menyebutkan lengkap mulai tanggal dan bulan serta tahun dilaksanakannya Pemilu.
“18.2 persen hanya mampu menyebutkan bulan dan tahun saja. Sementara 35.2 persen hanya mampu menyebutkan tahunnya saja. Sedangkan 35.8 persen sisanya mengaku tidak tahu atau tidak menjawab,” papar Direktur Riset SSC Edy Marzuki pada kesempatan itu.
Menurut Edy, fenomena itu menunjukkan jika proses sosialisasi yang dilakukan kepada masyarakat terkait pelaksanaan Pemilu masih kurang maksimal atau tepat sasaran.
“Tentunya tidak bisa hanya menyerahkan hal itu kepada KPU semata selaku pelaksana Pemilu. Seluruh pihak yang berkaitan dengan proses pesta demokrasi harus bahu membahu memberikan proses sosialisasi kepada masyarakat. Siapa saja seluruh pihak itu? Ya mulai KPU, parpol, para caleg, dan kandidat pada pilpres. Karena kalau tidak, ini bisa-bisa partisipasi publik di Pemilu bisa rendah dan menurun,” ujar Edy lebih lanjut.
Semangat Pemilih Jatim Datang ke TPS Tinggi
Meski begitu, pada variabel lain dari survei menunjukkan 88.8 persen responden memastikan diri akan hadir di TPS dan menggunakan hak pilih mereka.
“Dari 100 persen responden, 88.8 persen memastikan diri menggunakan hak pilih. Sedangkan 11.2 persen sisanya mengaku belum tahu pasti akan menggunakan hak pilih atau tidak,” papar Ikhsan, salah satu peneliti SSC.
“Jika melihat pada hasil yang disampaikan pak Edy sebelumnya hanya 11.8 persen saja dari jumlah responden yang tahu kapan pastinya, mulai tanggal dan bulan serta tahun pemilu digelar, maka tentunya ini merupakan hasil yang sangat istimewa. Karena meskipun mereka belum tahu kapan tapi tetap memiliki niat untuk datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya,” ujarnya lebih lanjut.
Jumlah yang didapatkan dari hasil riset ini pun, menurut Ikhsan jauh melebihi target nasional yang dipatok KPU.
“KPU kan secara nasional optimis target partisipasi pemilih menyentuh angka 77.5 persen,” katanya.
“Dengan hasil 88.8 persen di Jawa Timur ini menunjukkan jika masyarakat Jatim masih peduli terhadap proses politik bangsa. Jumlah ini pun meningkat dibandingkan saat Pilkada Serentak 2018 lalu. Saat itu, di Jatim, partisipasi publik hanya menyentuh angka 69.55 persen,” pungkas Ikhsan.
Hasil survei yang dirilis oleh SSC pada kesempatan ini berdasarkan pada survei yang dilaksanakan mulai 10-20 Desember 2018 di 38 Kab/Kota di Jawa Timur. Riset yang dilakukan menggunakan 1070 responden melalui teknik stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih sebanyak 3 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir