JAKARTA (Suaramuslim.net) – Setiap tanggal 6 April diperingati sebagai Hari Nelayan. Untuk tahun ini (2019) hari nelayan diperingati ke-59 kalinya. Namun, peringatan ini tidak berbanding lurus dengan nasib kesejahteraan para nelayan di Indonesia.
Alih-alih mensejahterakan nelayan, menurut Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) bahkan dalam 3 tahun terakhir kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terus diarahkan kepada peningkatan industri pariwisata, industri ekstraktif, industri properti dan infrastruktur.
Sekretaris KIARA Susan Herawati pada tahun lalu (2018) menyebut, pola pembangunan yang diambil pemerintah saat ini pada hakikatnya merupakan bentuk nyata perampasan ruang kehidupan masyarakat pesisir yang mayoritas adalah nelayan.
Namun kondisi ini tidak menjadikan nelayan hanya menerima nasib ketidak berdayaannya. Seperti misalnya masyarakat di kampung Aquarium, Penjaringan, Jakarta Utara.
Puluhan ibu-ibu yang merupakan istri dari nelayan ini mengadakan pelatihan pengembangan produk olahan ‘abon ikan’ dengan bekerjasama dengan PT Migas Hulu Jabar dan Filantropi Nirunabi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.
Pelatihan bertahap yang sudah dimulai sejak tanggal 28 April 2019 ini fokus kepada pengembangan produk olahan ikan, yakni abon ikan kering rasa manis dan abon pedas.
Ditektur Nirunabi Emas Rahayu mengatakan, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan terutama melalui para istri yang menginginkan kegiatan tambahan.
“Banyak istri nelayan yang menjadi ibu rumah tangga di kampung Aquarium. Jadi sambil mereka menunggu suaminya pulang, mereka bisa mengolah hasil tangkapan tersebut menjadi produk makanan yang memiliki nilai jual lebih mahal,” ujar Emas.
Para peserta menurt Emas sangat antusias mengikuti acara. Bahkan mereka berniat untuk nantinya menjadi pengusaha UMKM melalui produk olahan ikan.
“Kita berharap mereka bisa mandiri menjadi pengusaha kecil dan menengah. Nantinya setelah pelatihan ini mereka akan mempresentasikan olahan mereka, dan itu kita juga latih untuk pemasarannya,” Pungkas Emas.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir