Suaramuslim.net – Ibarat sebuah besi yang dibiarkan terkena zat-zat yang merusak membuatnya menjadi berkarat. Sama halnya dengan hati, apabila dibiarkan dan tidak terawat pun akan menjadi rusak. Berikut hal-hal yang termasuk dalam penyakit hati.
Perihal mengenai penyakit hati ini disebutkan dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala berikut ini, “Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.” (QS At Taubah : 125)
Hasad, Iri dan Dengki
Ketiga jenis penyakit ini hampir sama. Perasaan hasad atau iri adalah perasaan yang tidak suka jika seseorang mengalami kebahagiaan. Sementara perilaku atau sifat dengki lebih parah lagi, ia bukan hanya tidak senang jika seseorang mendapatkan kebahagiaan, ia juga akan mendoakan agar kebahagiaan hilang dari orang tersebut dan berpindah pada dirinya.
Perintah untuk menjauhi penyakit hati ini terkandung dalam firman Allah, “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS An Nisa : 32). Di dalam sebuah hadits, ketiga penyakit hati ini dapat mengikis pahala-pahala yang ada.
Riya’ atau Suka Pamer
Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (Qs Al Baqarah 264)
Sombong atau Takabur
Perilaku sombong atau takabur sangat tidak disukai Allah ta’ala. Seseorang yang sombong biasanya akan merasa bangga pada dirinya dan apa yang dimilikinya dan menganggap remeh orang lain. Tidak ada manusia di dunia ini yang diperbolehkan memiliki sifat sombong karena hanya Allah sajalah yang diperbolehkan untuk sombong karena Ia pemilik langit dan bumi.
Allah berfirman, “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS Al Isra :37)
Ujub
Ujub adalah suatu sifat yang suka membangga-banggakan diri atas apa yang ia miliki sementara apa yang ia miliki tersebut tidaklah ia sadari merupakan karunia Allah subhanahu wa ta’ala.
Sifat ujub bisa merusak hati dan cenderung membuatnya sombong. “Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan: (1) tamak lagi kikir, (2) mengikuti hawa nafsu (yang selalu mengajak pada kejelekan), dan ujub (takjub pada diri sendiri).” (H.R. Abdur Razaq, hadist hasan)
Bakhil atau Kikir
Allah berfirman, “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs Al Imran : 180)
Sifat bakhil atau kikir adalah salah satu penyakit hati yang membuat seseorang yang tidak mau memberikan sedikit hartanya pada orang yang membutuhkan sementara ia memiliki harta tersebut. (muf/smn)