SURABAYA (Suaramuslim.net) – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Timur menyelenggarakan halalbihalal dengan komunitas se-Surabaya di Bober Cafe dan Ruang Komunitas, pada Sabtu (22/6). Acara ini dibalut dengan tema Sinergi Komunitas Peduli Kemanusiaan.
ACT mengharapkan dengan adanya sinergi semakin banyak elemen masyarakat yang tergerak untuk membantu sesama yang sedang dirundung bencana baik dalam lingkup lokal, nasional, maupun global.
Dalam acara ini juga dilaksanakan deklarasi komunitas peduli kemanusiaan dengan poin-poin, mendukung gerakan kerelawanan sebagai solusi penyelesaian permasalahan kemanusiaan dan sinergi antar komunitas dalam penyelesaian masalah kemanusiaan.
Kepala Cabang ACT Jatim, Wahyu Sulistianto Putro menyampaikan, sinergi antar komunitas atau lembaga adalah hal yang sangat dibutuhkan untuk penyelesaian masalah kemanusiaan, semakin banyak yang bergerak tentu masalah kemanusiaan akan bisa lebih cepat diatasi.
Sementara itu, Safari, perwakilan komunitas RX King Surabaya yang memimpin pembacaan deklarasi, menyatakan pihaknya mendukung penuh upaya ACT dalam penyelesaian masalah kemanusiaan baik di ranah lokal, nasional dan global.
Perwakilan dari Korps HMI Wati Badko Jatim, Ulfa Habibah juga menyatakan ACT terbukti sebagai lembaga terdepan dan terpercaya dalam membantu masyarakat ketika terjadi bencana alam maupun bencana sosial.
Di tengah pemaparan materi pengenalan Aksi Cepat Tanggap yang disampaikan oleh Head of Marketing ACT Jatim, Dian Laksana, tampak beberapa peserta terbawa suasana haru saat pemutaran video aksi-aksi ACT di berbagai daerah maupun pelosok negeri dan manca negara.
Acara halalbihalal dan sinergi ini dihadiri puluhan komunitas se Surabaya di antaranya Karang Taruna Surabaya, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Surabaya, Komunitas Teknokrat Muda Indonesia, (Life For Ummah) LFU Surabaya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badko Jatim, Komunitas Nulis Keroyokan, Tangan Hampa Surabaya, AICHE (American Institute of Chemical Engineers ) dan beberapa komunitas lainnya.
Sumber: ACT Jatim
Editor: Muhammad Nashir
