SURABAYA (Suaramuslim) – Persiapan pemberangkatan jamaah haji kloter pertama sudah mencapai tahap final, rencananya para jamaah yang terdiri dari wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini diberangkatkan dari Asrama Haji menuju bandara Internasional Juanda, Senin (16/7).
Tahun ini jamaah haji yang berangkat terbanyak dari Jawa Barat di susul Jawa Timur dan Jawa tengah, di Jawa Timur sendiri sekitar 36. 674 jamaah dan petugas yang akan diberangkatkan. Rincian tersebut antara lain dari Jawa Timur ada 35. 270, Bali ada 700, NTT ada 670, dan sisanya dari petugas. Bali dan NTT mengikuti keberangkatan kloter Jawa Timur.
Selain itu, tahun ini ada kabar gembira bagi jamaah haji yang akan berangkat, yakni kemudahaan dalam mengurus administrasi, salah satunya saat dilakukan rekam Biometrik.
Menurut Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Jawa Timur, Sugianto, tahun lalu rekam Biometrik dilakukan di Jeddah Mekkah, jamaah haji harus menunggu antrean selama 4 jam untuk melakukan tes, namun tahun ini pemerintahan Arab Saudi bekerja sama dengan pemerintahan Indonesia mempermudah jamaah haji untuk melakukan rekam biometrik di tanah air, jadi tidak perlu menunggu antrean.
“saat berada di jeddah, tinggal mengurus legalisasi stempel paspor”, tambahnya saat di temui Suaramuslimdotnet, Rabu (11/7) di Asrama Haji.
Sugianto yang juga bagian Kasi Pengelola Keuangan Haji Bidang PHU pada Kanwil Kemenag Jatim ini mengingatkan kepada jamaah haji untuk menggunakan anggaran sebagaimana mestinya. Mengingat dollar hari ini naik, otomatis uang real juga naik.
“Meski ongkos pemberangkatan tidak naik, namun barang-barang disana dipastikan akan naik”, pungkasnya.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Ali Hasibuan