Suaramuslim.net – Seberapa besarkah cinta Anda kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam? Ada sebuah catatan indah dalam tinta sejarah Islam yang patut kita teladani. Kisah itu datang dari sosok sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang dikenal akan ketangguhannya, Umar Bin Khathab ra.
Suatu hari Umar ra. mengisahkan kepada putranya, Abdulloh bin Umar ra., “Aku berjalan bersama Nabi Muhammad saw. dengan diiringi oleh sebagian sahabat, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berjalan menggandengku.” Aku pun berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Demi Allah wahai Rasulullah, sesungguhnya aku benar benar mencintaimu!”
Mendengar pernyataan Umar itu, Rasulullah saw. bertanya, “Melebihi cintamu kepada orang tuamu wahai Umar?” Aku menjawab, “Ya.” Nabi saw. bertanya lagi, “Melebihi cintamu kepada hartamu wahai Umar?” Aku menjawab, “Ya.” Beliau meneruskannya, “Melebihi dirimu wahai Umar?” Aku menjawab, “Tidak.”
Lihatlah akan kejujuran pada diri Umar. Mendengar jawaban terakhir Umar itu, seketika Rasulullah bersabda, “Tidak wahai Umar, tidak sempurna imanmu sampai engkau mencintaiku melebihi dirimu sendiri.”
Aku kemudian keluar sambil berfikir. Kemudian dengan semangat, aku kembali menyaringkan suara sambil mengulang kalimat tadi, “Demi Allah, wahai Rasulullah, sungguh aku mencintaimu melebihi diriku sendiri.” Maka Nabi saw. berkata, “Sekarang, wahai Umar, sekarang wahai Umar (baru benar).”
Abdullah yang mendengar kisah ayahnya bertanya, “Apa yang membuatmu berubah wahai ayah?” Maka Umar menjawab, “Wahai anakku, ketika aku keluar, aku bertanya kepada diriku, siapa yang lebih aku butuhkan pada hari kiamat, diriku atau Rasulullahkah? Maka aku pun menemukan jawabannya, bahwa aku lebih membutuhkan beliau daripada diriku sendiri. Kemudian aku teringat ketika diriku dalam kesesatan lalu Allah menyelamatkanku.”
Abdullah bin Umar ra. bertanya lagi, “Wahai ayahku, jika ada sesuatu yang engkau lupakan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka apakah sesuatu itu yang tidak akan engkau lupakan untuk selamanya?”
Umar menjawab, “Jika aku lupa terhadap sesuatu, maka aku tidak akan melupakan ketika suatu hari aku mendatangi beliau sambil berkata, ’Izinkan aku untuk keluar mengerjakan umroh, wahai Rasulullah,’ kemudian beliau berkata, ’Wahai saudaraku, jangan melupakan kami dari kemustajaban doamu’. Kata-kata yang diucapkan beliau membuatku berbahagia melebihi seluruh harta di dunia ini!”
Masyaallah, indahnya untaian kalimat Rasul untuk Umar, yang didapatnya karena mencintai Allah dan Rasulnya dengan cinta sejati. Cinta yang dilandasi ketakwaan. Cinta yang bergantung pada pilar terkuat dalam hatinya, yakni iman Islam. Semoga kita bisa meneladani perjalanan kisah cinta Umar ra. untuk Rasulullah ini. Amin.
Kontributor: Siti Aisy*
Editor: Oki Aryono
*Script writer dan audio editor