Jakarta (Suaramuslim.net) – Pindahnya beberapa petinggi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ditanggapi santai oleh Sekjend PPP Arsul Sani. Menurutnya kepindahan seorang politisi ke partai lain bukanlah sesuatu hal yang luar biasa. Namun ia menegaskan, bahwa kepindahan petinggi-petinggi PPP itu tidak akan berdampak kepada pindahnya pemilih PPP.
“Meski bisa jadi mereka (pemilih PPP) tidak setuju dengan suatu kebijakan DPP, tapi jangan bermimpi terus mereka akan meninggalkan PPP, apalagi ke partai yang juga belum jelas prospeknya akan lolos ambang batas parlemen (parliamentary treshold) atau tidak”, ujar Arsul Sani dalam keterangan pers yang diterima Suaramuslim.net.
Arsul mengatakan bahwa pihaknya selama ini sudah berusaha semaksimalkan mungkin untuk meloby agar para koleganya yang pindah untuk membatalkan rencananya, namun tetap gagal.
“Bagi kami yang menjadi pengurus, yang penting kewajiban untuk menawarkan kepada mantan kader tersebut untuk masuk ikut mengurus dan membesarkan PPP telah kami lakukan, baik dengan komunikasi langsung maupun komunikasi via tokoh-tokoh senior PPP lainnya”, tambah anggota Komisi III DPR RI tersebut.
Sebelumnya beberapa orang petinggi PPP memutuskan untuk pindah partai ke PBB. Mereka adalah Wakil Ketua Umum Tamam Achda, mantan Sekretaris Majelis Pakar PPP Ahmad Yani dan Anwar Sanusi. Menurut Ahmad Yani kepindahan dia dan koleganya ke PBB bukan karena sakit hati atau marah dengan kepemimpinan Romahurmuziy, melainkan karena persoalan keislaman dan kenegaraan yang ia perjuangkan sama dengan partai pimpinan Yusril Ihza Mahendra tersebut.
Sementara itu politisi senior Partai Amanat Nasional Djoko Edy Abdurrahman juga telah memutuskan untuk bergabung dengan PBB.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir