JAKARTA (Suaramuslim.net) – Keinginan Muhammad Taufik yang merupakan mantan napi korupsi pengadaan barang dan alat praga pemilu tahun 2004 untuk menggantikan posisi Sandiaga Uno sebagai Wagub DKI Jakarta mendapat respon negatif dari sejumlah pihak.
Salah satunya dari politisi muda partai Keadilan Sejatera (PKS) Andriyana.
Ia menilai keinginan Muhammad Taufik itu akan memperburuk proses pemberantasan korupsi dan image pemerintahan bersih yang ingin diciptakan oleh Anies Baswedan.
“Menurut saya ini akan buruk bagi sejarah pemberantasan korupsi di negeri ini. Orang Jakarta akan sangat dirugikan terlebih lagi pak Anies Baswedan yang sejak dulu ingin menerwpkan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, ” Kata Andriyana dalam keterangan tertulis kepada Suaramuslim.net, Senin (13/8)
Sebagaimana yang diwartakan Muhammad Taufik adalah eks koruptor korupsi pengadaan barang dan alat praga sewaktu menjadi ketua KPU DKI Jakarta pada pemilu 2004. Ia divonis 18 bulan penjara karena telah merugikan uang negara sebesar Rp. 488 Juta.
“Sangat tidak boleh, jangan sampai DKI Jakarta dipimpin oleh seorang mantan napi korupsi. Masih banyak orang di negeri ini dan di partai koalisi pengusung ini yang bagus, tidak harus dia. ” tambah Andriyana.
Lebih lanjut Andriyana mengatakan jika Muhammad Taufik tetap ngotot ingin jadi wagub DKI maka yang paling dirugikan adalah partai koalisi pengusung Anies- Sandi terutama Gerindra dan PKS.
“Harap diingat, pemilu dan pilpres sebentar lagi. Ini buruk bagi kedua partai politik ini. Jangan sampai partai koalisi ini dicap sebagai pemelihara koruptor hanya karena menempatkan orang yang tidak berintegritasi di DKI” pungkas Andriy.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Teguh Imami