Rajab, Bulan Pelatihan Jiwa

Rajab, Bulan Pelatihan Jiwa

Bulan Rajab, Bulan Pelatihan Jiwa

Suaramuslim.net – Rajab adalah salah satu bulan dalam tahun hijriyyah. Rajab termasuk dalam bulan suci atau bulan yang dimuliakan oleh Allah. Sebagaimana firman Allah dalam QS. At Taubah: 36.

اِنّ عِدّة الشهور عند الله اْثنَا عشرَ شهرً فى كتاب الله يومَ خلق السماواتِ و الارضَ منها اَربعةٌ, حُرٌمٌ ذلك الدين القيم فلا تظلموا فيهنّ انفسَكم…
( التوبة ٣٦ )

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ada 12 bulan, diantaranya ada 4 bulan yang suci (haram), itulah agama yang lurus, maka jangan berlaku dzolim pada diri kalian di bulan tersebut”.

Kenapa Rajab termasuk bulan suci/haram?

1. Karena Hadis Nabi yang menyatakan Rajab itu suci, lihat riwayat imam Ahmad dalam tafsir Ibn Katsir ketika menafsirkan ayat itu.

2. Nama Rajab sendiri itu artinya, agung atau suci.

رجب = عظم —> احدُ الاَشهُرِ الحرم

Apa yang dilakukan di bulan ini?

1. Bulan pelatihan jiwa menjauhi maksiat.

“Maka jangan berlaku zhalim pada diri kalian di bulan tersebut”. (QS. At Taubah 36)

شهر اجتناب المعاصى —> فلا تظلموا فيهن انفسكم

Berikut kami nukilkan nasehat indah para ulama tentang bulan Rajab.

قال الإمام الحافظ زين الدين أبو الفرج عبدالرحمن بن أحمد بن رجب الحنبلي الدمشقي رحمه الله (ت ٧٩٥هـ):

شهر رجب مفتاح أشهر الخير والبركة؛ قال أبو بكر الوراق البلخي رحمه الله:
شهر رجب شهر الزرع، وشعبان شهر السقي للزرع، ورمضان شهر حصاد الزرع

Berkata Al-Imam Al-Hafidh Zainuddin Abul Faraj Abdur Rahman bin Ahmad bin Rajab Al-Hambali Ad-Dimasyqi rahimahullah (wafat 795 Hijriyyah):

“Bulan Rajab adalah kunci bulan-bulan kebaikan dan keberkahan. Berkata Abu Bakar Al-Warroq Al-Balkhi rahimahullah:
“Bulan Rajab adalah bulan untuk menanam, bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman, dan bulan Ramadhan adalah bulan panen tanaman tersebut”.

وعنه قال: مثل شهر رجب مثل الريح، ومثل شعبان مثل الغيم، ومثل رمضان مثل القطر

Beliau (Abu Bakar Al-Warroq Al-Balkhi rahimahullah) juga mengatakan: “Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, perumpamaan bulan Sya’ban seperti awan, sedangkan perumpamaan bulan Ramadhan adalah seperti hujan”.

وقال بعضهم: السنة مثل الشجرة، وشهر رجب أيام توريقها، وشعبان أيام تفريعها، ورمضان أيام قطفها، والمؤمنون قطافها

Sebagian ulama berkata: “Tahun itu ibarat pohon dan bulan Rajab adalah masa bersemainya dedaunan, bulan Sya’ban masa berbuah, sedangkan bulan Ramadhan adalah masa memanen, dan orang-orang mukmin itu adalah yang akan memanennya”.

جدير بمن سود صحيفته بالذنوب أن يبيضها بالتوبة في هذا الشهر، وبمن ضيع عمره في البطالة أن يغتنم فيه ما بقي من العمر

Sungguh pantas bagi siapa saja yang telah menghitamkan catatan amalnya dengan dosa-dosa, untuk memutihkannya dengan bertaubat pada bulan (Rajab) ini. Dan bagi siapa saja yang telah menyia-nyiakan umurnya dengan menganggur (berbuat apa saja yang tidak bermanfaat), untuk memanfaatkan usianya yang masih tersisa (dengan mengerjakan amal kebaikan) dalam bulan (Rajab) ini.

انتهى من كتاب لطائف المعارف فيما للمواسم من وظائف لابن رجب ص ٢٣٤

Kitab ‘Latho’iful Ma’arif’ karya Al-Hafidh Ibnu Rajab rahimahullah hlm 234.

2. Bulan menahan diri dengan puasa.

Dalil puasa Rajab, ya dalil umum tentang puasa di bulan haram/suci (Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab).

صم من الحرم واترك

“Puasalah daripada bulan Haram dan tinggalkanlah”. (Maksud ditinggalkannya, adalah supaya tidak memberatkannya).

Dan riwayat lainnya;

أسامة بن زيد رضي الله عنهما قال: قلت: يا رسول الله، لم أرك تصوم من شهر من الشهور ما تصوم من شعبان؟ قال: “ذاك شهر يغفل الناس عنه بين رجب ورمضان، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم

Usama bin Zaid berkata: “Ya Rasulullah, aku tidak melihat engkau berpuasa selama sebulan pada bulan-bulan lainnya sebagaimana engkau berpuasa pada bulan Sya’ban. Nabi menjawab: “Itu adalah bulan yang manusia lalai darinya, bulan antara Rajab dan Ramadhan, itu adalah bulan dimana amal-amal diangkat kepada Allah Rabb penguasa Alam, dan aku senang bila Allah mengangkat amalku sedangkan aku dalam keadaan puasa”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam an-Nasai, dan seorang ulama Saudi bernama Albani telah menghasankan hadits ini di dalam kitabnya al-Targhib (1/247).

Bahkan Imam al-Syaukani di dalam kitabnya Nailul Awthar (4/291), memberikan komentarnya bahwa, “Zhahir perkataan Nabi di dalam hadits Usamah tersebut, adalah bulan Sya’ban merupakan bulan antara Rajab dan Ramadhan yang umat Islam melalaikannya sementara sesungguhnya disunnahkan puasa bulan Rajab, karena zhahirnya menunjukkan bahwa mereka lalai dalam mengagungkan bulan Sya’ban dengan melakukan puasa, sementara mereka mengagungkan dengan berpuasa pada bulan Ramadhan dan Rajab”.

Dianjurkan berpuasa namun tidak sebulan penuh. Ibnu Abbas memakruhkan puasa sebulan penuh. Dan juga dianjurkan untuk puasa di bulan haram lainnya, sehingga tidak mengkhususkan hanya di bulan Rajab saja.

كان بعض السلف يصوم الأشهر الحرم كلها منهم ابن عمر و الحسن البصري و أبو اسحاق السبيعي و قال الثوري : الأشهر الحرم أحب إلي أن أصوم فيها

“Beberapa ulama salaf melakukan puasa di semua bulan haram, di antaranya: Ibnu Umar, Hasan Al-Bashri, dan Abu Ishaq As-Subai’i. Imam Ats-Tsauri mengatakan, “Bulan-bulan haram, lebih aku cintai untuk dijadikan waktu berpuasa.” (Lathaiful Ma’arif, hlm. 213).

Adapun tentang keutamaan puasa Rajab, hampir semua hadis nya dhaif bahkan maudhu’ (termasuk hadis yg menyatakan puasa 1 hari Rajab seperti 1 tahun…dst).

لم يصح في فضل صوم رجب بخصوصه شيء عن النبي صلى الله عليه و سلم و لا عن أصحابه و لكن روي عن أبي قلابة قال : في الجنة قصر لصوام رجب قال البيهقي : أبو قلابة من كبار التابعين لا يقول مثله إلا عن بلاغ و إنما ورد في صيام الأشهر الحرم كلها

“Tidak ada satu pun hadis sahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang keutamaan puasa bulan Rajab secara khusus. Hanya terdapat riwayat dari Abu Qilabah, bahwa beliau mengatakan, ‘Di surga terdapat istana untuk orang yang rajin berpuasa di bulan Rajab.’ Namun, riwayat ini bukan hadis. Imam Al-Baihaqi mengomentari keterangan Abu Qilabah, ‘Abu Qilabah termasuk tabi’in senior. Beliau tidak menyampaikan riwayat itu, melainkan hanya kabar tanpa sanad.’ Riwayat yang ada adalah riwayat yang menyebutkan anjuran puasa di bulan haram seluruhnya” (Lathaiful Ma’arif, hlm. 213).

3. Bulan Perbanyak ibadah, seperti sholat, tapi tidak khusus sholat Rajab karena tidak ada dalil itu.

4. Berdoa ketika memasuki bulan tersebut dengan doa “Ya Allah, berkahi kami bulan Rajab ini dan Sya’ban, serta panjangkan umur kami untuk dapat menikmati bulan ramadhan” (HR Ibn Asakir).

5. Bulan tarhib Ramadhan, yaitu memulai kegiatan menyambut Ramadhan.

Marhaban ya Ramadhan jud lana bil ghufron..
Selamat datang Ramadhan muliakan kami dengan ampunan

Wallahu A’lam

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment