Suaramuslim.net – Ramadhan sudah tiba dengan membawa beribu hadiah kebaikan. Hadiah kebaikan itu berupa diampuninya dosa, dibebaskan dari siksaan neraka, ditingkatkan derajat, dilipat pahala kebaikan kita, dan sebagainya.
Hal ini membuktikan bahwa Allah swt teramat sayang kepada kita semua. Meskipun seringkali kita bermaksiat, meninggalkan perintah, dan melanggar batasan-Nya, namun Allah swt masih memberi kesempatan untuk menutupi kesalahan, menambal kekurangan, dan mengejar ketinggalan. Lalu akankah kita bersungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan yang sangat terbatas tapi sangat bernilai ini?
Agar Ramadhan kita tidak sia-sia, tentunya harus ada tujuan dan target yang jelas hendak dicapai. Tujuan itu sudah Allah swt umumkan dalam perintah-Nya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (Al-Baqarah: 183)
Dari ayat tersebut, jelas dikatakan bahwa tujuan berpuasa pada bulan ramadhan adalah takwa, yang merupakan salah satu perwujudan hidupnya hati. Hati yang hidup adalah hati yang dipenuhi keimanan, sehingga ruh pun bergerak dan melahirkan amal shalih.
Hati yang benar-benar hidup akan kuat bertahan memberikan kebaikan-kebaikan walaupun Ramadhan telah usai. Oleh karena itu, mampukah kita jadikan tujuan ibadah Ramadhan kita kali ini untuk menghidupkan hati kita?
Sarana untuk menghidupkan hati di bulan Ramadhan
- Al Quran
Inilah kitab yang mampu menggetarkan hati untuk bangun dan hidup, “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya”. (Az-Zumar: 23)
Kita memilih sarana ini, juga karena bulan Ramadhan adalah bulan Al Quran, “Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)”. (Al-Baqarah: 185)
Kita bisa bersama Al Quran dalam tilawah, tarawih, tahajud, tadarus, dan tadabur kita. Bukan banyaknya ayat yang dibaca, tapi lebih pada seberapa kuat kita mengambil pengaruh dan manfaat dari Al Quran.
- Amalan Shalih
Banyak sekali amal shalih yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan, seperti berdoa, berdzikir, beri’tikaf, silaturahim, membantu orang lain, dan sebagainya. Nilai-nilai keimanan yang kita ambil dari Al Quran, jika diikuti dengan melaksanakan amal-amal shalih, akan menambah hidup hati kita. Amal shalih bagaikan air untuk menyirami tumbuhan, atau minyak untuk menyalakan pelita.
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ
Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. (Fathir: 29)
Saat kita berusaha menghidupkan hati dengan amalan ibadah di bulan Ramadhan, kita dapat merasakan tanda-tanda, jika kita mulai berhasil mewujudkan tujuan itu. Akan ada perubahan dalam perilaku kita. Iman yang memenuhi hati akan mendorong kita untuk bijak dalam segala kondisi.
ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ
Allah swt berfirman, “Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati”. (Al-Hajj: 32)
Wallahu a’lam bisshowab
Kontributor: Riskha Oktavia
Editor: Oki Aryono