SURABAYA (Suaramuslim.net) – Tidak terhitung lagi berapa banyak warga yang terdampak wabah Corona, salah satunya Bu Muntama. Janda buta tersebut harus menanggung datangnya wabah dengan hidup lebih susah.
Bu Muntama, 58 tahun, sudah lama hidup “sendiri”, beberapa tahun belakang dukanya bertambah, dia harus kehilangan penglihatan untuk selamanya.
“Benar, Bu Muntama merupakan janda yang hidupnya sendiri sekaligus tidak bisa melihat. Untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari beliau mengandalkan saudara yang beda kos dengannya,” ujar Kalam, ketua RW 1 Kelurahan Gebang Putih, Sukolilo, Surabaya, Selasa (28/4).
Sebelum datangnya wabah Corona ini, saudara Bu Muntama masih bisa membantu untuk menyediakan makanan sehari – hari. Namun setelah ada wabah, saudaranya tidak bisa lagi membantu.
“Sebelum ada wabah Corona, beliau sudah hidup susah, apalagi setelah ada wabah ini, beliau hidup semakin susah, terlebih saudara yang selama ini membantunya, tidak bekerja sejak ada wabah, akhirnya tidak bisa membantu,” tambahnya.
Untuk memenuhi kebutuhan selama wabah Corona ini, Bu Muntama hanya mengandalkan belas kasih orang lain yang mau membantunya. Sebab keluarga dekatnya tidak bisa diharapkan lagi.
“Beliau sangat membutuhkan pertolongan, terlebih saudaranya sudah tidak bisa membantu karena juga kekurangan,” tandas ketua RW tersebut.
Kalam, sapaan akrabnya, melanjutkan, selain Bu Muntama banyak warganya yang merasakan dampak wabah Corona terlebih warga yang dipimpinnya kebanyakan tukang batu, pedagang bakso, dan warung nasi.
“Kami ada 700 Kartu Keluarga (KK), dan rata – rata mereka menengah ke bawah, saat wabah Corona ini kebanyakan mereka tidak bisa bekerja dan penghasilannya sangat menurun,” tandasnya.
Yayasan Manarul Ilmi (YMI) Institut Teknologi sepuluh Nopember (ITS) dan Lembaga Manajemen Infaq (LMI) terlihat membantu warga yang terdampak di kelurahan Gebang Putih, Sukolilo, Surabaya. Mereka membagikan 150 paket sembako dan masker.
“Alhamdulillah hari ini kami membagikan paket 150, salah satunya ke Bu Muntama, janda buta yang terdampak wabah, kami membagikan 1 minggu sekali dan rutinan. 1 minggu lagi rencananya kami membagikan di tempat yang lain hingga wabah Corona selesai,” ujar Triyanto selaku ketua pengurus YMI ITS.
Senada dengan hal itu, Direktur Pemberdayaan dan Layanan LMI, Guritno, berharap LMI bisa hadir untuk memberi solusi sebagai langkah membantu ketahanan pangan masyarakat hingga wabah ini selesai.
“Kami akan membantu masyarakat terdampak wabah Corona dan berusaha memberikan layanan hingga wabah ini selesai.” Pungkas Guritno.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir