JAKARTA (Suaramuslim.net) – Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan kembali memberangkatkan Kapal Kemanusiaan yang akan mengangkut 100.000 ton beras dan bahan pangan lain ke Papua. Hal ini dalam rangka merespon Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah campak dan gizi buruk yang melanda Suku Asmat.
Dalam konferensi pers pemberangkatan Kapal Kemanusiaan ke Papua di Menara 165 Jakarta hari ini, Kamis (1/2) Presiden ACT Ahyudi menyatakan busung lapar adalah aib luar biasa bagi sebuah bangsa, terlebih di Papua yang merupakan pulau dengan sumber daya alam melimpah.
“Peristiwa sudah terjadi, ini menjadi pintu untuk melihat lebih makro permasalahan yang ada, dan saatnya sekarang kita bertindak” kata Ahyudin.
Kapal Kemanusiaan ACT ke Papua akan diberangkatkan pada Ahad 4 Februari 2018 untuk tahap awal. Tidak hanya akan mengangkut beras tapi juga berbagai kebutuhan untuk mengatasi gizi buruk dan campak di Asmat yang jumlahnya juga 100.000 ton seperti biskuit bayi, susu cair, air mineral, serta vitamin.
Bahan pangan akan dikirim dari Merauke untuk mempercepat waktu pengiriman yang akan lebih cepat sampai dibandingkan dikirim dari Makassar atau Jakarta. Selain itu Merauke juga dikenal sebagai lumbung pangan di Indonesia Timur. Bahan pangan tersebut akan diangkut menggunakan kapal milik Bulog yaitu Jasa Prima Logistik Bulog.
Reporter: Ahmad Jilul Qur’ani Farid
Editor: Muhammad Nashir