JAKARTA (Suaramuslim.net) – Nilai tukar Dollar Amerika terus menguat terhadap rupiah. Dari pantaun suaramuslim.net, pada hari Selasa (4/9) bergerak di level terendah 14.809 dan tertinggi di 14.842 pada hari ini.
Menurut Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara, melemahnya rupiah ini karena dipengaruhi oleh kondisi global dan dalam negeri sendiri.
“Inikan kombinasi faktor global dan dalam negeri. Kalau dalam global ada krisis turki dan argentina ini kemudian menjalar di negara berkembang lain terutama indonesia” Ujar Bhima Yudhistira kepada suaramuslim.net, Senin (3/9).
“Kemudian ada kenaikan bunga acuan dari fed, kemudian ketiga perang dagang Amerika Serikat dan Cina memberikan ketidakpastian dari sisi ekspor indonesia” tambahnya.
Sementara itu menurut Bhima, faktor internal juga sangat mempengaruhi terjadinya pelemahan rupiah saat ini.
“Dari sisi dalam negerinya kita menderita triple defisit. Tiga defisit ya, defisiti perdagangan, defisit transaksi berjalan dan defisit anggaran” ucap Bhima.
Sehingga, menurut Bhima kondisi internal Indonesia ini menjadi sentimen negatif bagi para investor untuk berinvestasi di Indonesia.
“Artinya memang kalau defisit ini dibiarkan maka menjadi sentimen negatif bagi investor yang mau masuk ke indonesia padahal mereka bawa dolar” pungkas Bhima.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Teguh Imami
