Suaramuslim.net – Menjadi ibu memang tampak repot. Seolah waktunya habis untuk mengurus pekerjaan rumah, sehingga selalu ada alibi bahwa olahraga menjadi sesuatu yang tak sempat dilakukan. Dan anggapan bahwa olahraga harus pagi hari sedangkan kerepotan rumah tangga pun acap kali bersamaan, semakin menambah alasan bahwa olahraga mustahil dilakukan. Padahal, tidaklah demikian.
Menjadi seorang ibu harus bahagia. Maka stok hormon bahagianya tidak boleh sampai berkurang. Selain melalui pola makan sehat dan meditasi, olahraga dapat memicu produksi hormon ini. Jika 3 hal ini dilakukan, menurut Dr Shiego Haruyama, maka selain bahagia, tubuh juga akan sehat. Bukankah beredar anggapan dari masyarakat bahwa menjadi ibu itu tidak boleh sakit? Kacau segalanya jika itu terjadi.
Ibu adalah Manusia Multitasking
Ini modalnya. Hampir semua ibu di dunia memiliki kemampuan multitasking. Sambil masak, cuci piring. Sambil mengisi air di kamar mandi, ibu menyapu. Dan lain sebagainya. Maka berolahraga sambil melakukan pekerjaan rumah tangga atau ibu bekerja sangat bisa dilakukan. Jadi tak ada lagi alasan waktu yang tidak memadai untuk melakukannya.
Dengan kemampuan multitasking ini, bahkan seorang ibu akan sedikit mengeluarkan biaya untuk berolahraga. Karena olahraga bisa dilakukan di rumah atau di tempat kerja. Bayangkan jika ibu-ibu harus ke klub senam, pasti ada biaya yang dikeluarkan. Waktunya pun terpakai untuk khusus ke sana. Boleh saja, asal memang bisa. Jika tidak mampu menyempatkan, di rumah pun menjadi sangat mudah dilakukan.
Olahraga Sambil Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga
Bagaimana? Iya, bisa. Ringan sekali olahraganya, namun gerakan teraturnya akan membuat tubuh bugar. Otot-otot meregang semua. Menurut penelitian, otot yang kaku dan menyusut serta pengurangan jumlah sel otak terjadi karena ibu gampang stres. Olahraga jalan kaki bisa mengatasi itu semua. Lakukan di rumah, mondar mandir dari dapur ke ruang tamu selama 10-15 menit ketika ibu sedang menunggu mesin cuci melakukan pekerjaannya. Ketika ibu mengukus pepes pun bisa melakukan jalan kaki ini. Bahkan ketika ibu harus berbelanja bahan makanan di warung, usahakan jalan kaki. Gerakan santai dan lambat ketika berjalan kaki memberikan efek meditasi. Hormon bahagia akan terproduksi.
“Wah, masih punya bayi nih? Bau tangan lagi, maunya gendong terus?”
Tenang saja, olahraga tetap bisa ibu lakukan. Gendong bayi lalu berdirilah dengan kaki jinjit. Bergeraklah selang seling dengan kaki menapak biasa. Selain itu ibu bisa berdiri tegak lalu menekuk lutut. Lakukan bergantian, hal itu sangat bermanfaat untuk mengencangkan otot bagian pantat. Apa lagi? Ya, ibu pun bisa mengangkat kaki menyilang bergantian ke kanan dan ke kiri. Mudah sekali, bukan?
Bahkan, sambil menemani anak bermain di kamar pun ibu bisa berolahraga. Tetap tatap wajah anak dan berbincanglah dengannya, namun ibu sambil menggerakkan tubuh. Seperti apa gerakannya? Ibu dalam posisi seperti orang duduk, namun tanpa kursi. Gerakan ini bisa ibu lakukan dengan punggung menempel pada dinding ataupun tidak. Jika ibu berada di atas kasur bersama anak, ibu bisa terlentang di atas kasur, kedua lutut ditekuk, lalu angkat bagian perut ke atas. Tahan sampai hitungan 8. Ulangi sampai 3 kali. Keluar keringat, bukan?
Ibu, olahragalah! Maka kebahagiaan akan datang. Kondisi ibu yang bahagia akan menjadikan tubuh sehat dan bugar. Menjalani hari-hari dengan segudang pekerjaan akan terasa segar.
Kontributor: Henny Puspitarini
Editor: Oki Aryono