Suaramuslim.net – Sahabat nabi merupakan generasi terbaik umat ini. Konsensus yang tidak bisa terpatahkan. Mereka manusia terbaik yang menemani perjuangan manusia terbaik, Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam.
Mereka adalah orang-orang yang menggabungkan ilmu dan amal dalam setiap langkah. Petunjuk selalu menaungi mereka. Sehingga kebencian mereka terhadap kesesatan begitu besar.
Pengorbanan mereka dalam mengarungi dakwah bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam tidak hanya sekedar jiwa. Harta yang mereka cintai juga ikut dikorbankan untuk mendukung langkah dakwah. Seakan tidak berarti lagi di mata mereka. Dan satu catatan penting, mereka mengorbankan itu dengan tulus dan tidak ada niatan tertentu kecuali ridha Rasul-Nya. Maka tidak heran jika kisah tentang sedekah para sahabat begitu mencengangkan.
Berikut ini di antara sedikit dari amalan sahabat Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam dengan keadaan zaman mereka yang sulit dan kemampuan finansial mereka yang masih terbatas.
Abu Bakar ash-Shiddiq radhiallahu ‘anha
Ketika Abu Bakar radhiallahu ‘anha berkeinginan membebaskan Bilal bin Rabah dari perbudakan dan siksaan, Umaiyah bin Khalaf mematok harga 9 uqiyah emas. Dan dengan segera Abu Bakar radhiallahu ‘anha langsung menebusnya. Tidak ada berpikir panjang dan menawar. Keselamatan Bilal yang utama.
Berapakah nominal jika diukur dengan rupiah emas sekarang? Berapakah sedekahnya jika dibandingkan dengan sedekah kita selama ini.
1 Uqiyah emas setara dengan 31,7475 gr emas. Jika 9 uqiyah jadi 285,73 gr. Misal 1 gr emas setara Rp. 400.000; maka jadinya Rp 114.291.000. Ya, seratus juta lebih. Apakah sekali itu Abu Bakar radhiallahu ‘anha bersedekah? Tentu tidak. Beliau bersedekah dibanyak kesempatan. Bahkan saat-saat genting kaum muslimin. Seperti untuk jihad beliau menyumbangkan seluruh hartanya.
Umar bin al Khattab radhiallahu ‘anha
Beliau telah mewasiatkan 1/3 hartanya untuk dakwah Islam. Nilainya melebihi 40.000 dinar. Ada yang menyebut begitu. Ada pula yang menyebut 120.000 dinar. Anggap saja yang 40 ribu dinar, jika diukur dengan gram emas sekarang seperti di atas, maka nominalnya setara Rp 16.000.000.000 (enam belas miliar).
Utsman bin Affan radhiallahu ‘anha
Sahabat yang mulia ini, tentang sedekah nama beliau begitu harum. Betapa banyak harta beliau menolong kaum muslimin saat itu. Mulai dari sumur hingga kebun kurma yang ada sampai sekarang.
Saat perang Tabuk beliau menyumbang 300 ekor unta dan emas 1000 dinar. Jika harga unta Rp 22.000.000 per ekor, maka 300 ekor x 22.000.000 = Rp 6.600.000.000 (enam miliar enam ratus juta rupiah). Adapun uangnya 1 dinar setara dengan 4,25 gr emas. Maka 1000 dinar x 4,25 gr = 4250 gr. Kemudian 4250 gr x Rp 400.000 (harga emas sekarang) = Rp 1.700.000.000; (satu miliar tujuh ratus juta rupiah).
Ubaidillah bin Utbah mengabarkan saat Utsman terbunuh, masih mempunyai harta yang disimpan penjaga gudangnya, yaitu: 30.500.000 dirham dan 100.000 dinar. Dan harta tersebut sebagian disedekahkan untuk kepentingan dakwah Islam saat itu.
Abdurrahman bin Auf radhiallahu ‘anha
Saudagar kaya raya ini tidak bisa diragukan lagi kedermawanannya. Saat perang Tabuk menyumbang 200 Uqiyah emas. Sebelum wafat juga mewasiatkan 50 ribu dinar untuk infaq fii sabilillah.
Kisah para sahabat di atas bisa menjadi motivasi, meski harus diakui jika muslim akhir zaman akan sulit untuk menandingi keikhlasan, kedermawanan dan kesungguhan dalam bersedekah seperti sedekahnya para sahabat. Bisa setengah persen dari para sahabat di atas itu saja sudah sangat bagus.
Patut dijadikan perhatian, kebermanfaatan dari sedekah yang diberikan harus jelas. Jangan sampai sedekah makanan atau beras kepada orang kaya. Bukann tidak boleh tetapi asas kemanfaatan menjadi kecil. Semoga bermanfaat.
Kontributor: Muslih Marju*
Editor: Oki Aryono
*Guru SD Inovatif Aisyiyah Kedungwaru.