Sejak Januari 2018, Israel Sudah Bunuh Lima Orang Warga Palestina

Sejak Januari 2018, Israel Sudah Bunuh Lima Orang Warga Palestina

Pasukan Israel menembaki Rafah timur, Tewaskan Pemuda Palestina
Salah seorang tentara Israel yang melakukan penyerangan di kota Jenin (Foto: Reuters)

Jakarta (Suaramuslim.net) – Baku tembak terjadi antara seorang pemuda Palestina dan tentara Zionis Israel di kota Jenin, Tepi Barat Palestina. Seperti yang dilansir Aljazeera pada Jumat pagi (19/1), baku tembak itu terjadi dalam operasi militer yang dilakukan pada Kamis 18 Januari 2018 oleh tentara Zionis selama kurang lebih 10 jam.

Media lokal dan sumber-sumber Israel pada awalnya melaporkan bahwa orang yang terbunuh tersebut adalah Ahmad Nasr Jarrar yang berusia 22 tahun. Namun, Kementerian Kesehatan Palestina kemudian mengonfirmasi bahwa yang meninggal adalah seorang pemuda berusia 31 tahun yaitu Ahmad Ismail Jarrar.

Pihak Israel mengatakan bahwa Ahmad Isamil Jarrar dan beberapa pemuda lainnya ditembak mati karena terlibat dalam pembunuhan terhadap seorang pemukim Yahudi beberapa hari yang lalu. Militer Zionis Israel langsung mengepung rumah Ahmad Jarrar Nasr yang mengakibatkan beberapa orang tentara Israel terluka dalam operasi tersebut.

Jarrar adalah orang Palestina kelima yang dibunuh oleh Zionis Israel sejak awal 2018. Empat lainnya meninggal dunia ketika pasukan Zionis menembakkan amunisi langsung saat bentrokan melintasi Tepi Barat yang diduduki Zionis.

Operasi pembunuhan terhadap pemuda Palestina ini membuat masyarakat Palestina marah.

“Yang orang Palestina tanyakan adalah apakah ini kasus identitas yang keliru, atau apakah itu hanya buruknya intelijen orang Israel”, ujar seorang warga Palestina.

“Orang-orang Israel tidak mengatakan ide apa atau siapa yang mereka gunakan untuk bertindak dalam serangan khusus ini”, tambahnya.

Selanjutnya tiga rumah milik keluarga Jarrar dibongkar oleh tentara Zionis. Pasukan keamanan Palestina mengatakan kepada kantor berita lokal Maan bahwa enam orang terluka akibat pembongkaran tersebut, karena ratusan orang Palestina menghalangi pasukan Zionis.

Ketegangan di wilayah tersebut telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah keputusan kontroversial Presiden AS Donald Trump untuk memberi nama Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment