SURABAYA (Suaramuslim.net) – Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jatim memastikan jelang Natal besok tidak akan ada sweeping dari ormas Islam jika ada toleransi yang baik.
“Jika ada toleransi yang baik, semisal umat Islam tidak dipaksa menggunakan topi (santa) Natal, mengucapkan, juga mengikuti Natal, juga umat Kristiani yang melaksanakan hari rayanya bisa melaksanakan ibadah dengan baik, ormas Islam tidak akan ada sweeping,” ujar sekjen GUIB Jatim, Muhammad Yunus, saat ditemui dikantor MUI Jatim, Jumat (20/12).
“Selama ini kan kadang umat Islam yang bekerja di perusahaan dipaksa menggunakan topi (santa) Natal dan mengakui hari raya Natal. Itu mungkin yang membuat sweeping dilakukan, makanya toleransi itu harus jelas, bagimu agamamu bagiku agamaku,” tegasnya.
Tak hanya itu, Yunus juga meminta Muslim untuk tak mengucapkan selamat Natal terhadap orang yang merayakannya. Menurutnya hal itu berkaitan kuat dengan akidah dan kepercayaan agama masing-masing.
“Toleransi itu sepakat dan setuju di dalam masing-masing agama, sehingga ketika orang tidak mengucapkan selamat hari Natal, menggunakan atribut perayaan mereka itu jangan disebut intoleran,” katanya.
Di dalam Islam, kata dia, ucapan hari besar sama halnya akidah yang berkaitan dengan kepercayaan terhadap ajaran agama tertentu. Dan jika umat Islam mengucapkan hal itu, maka ia khawatir akidah orang tersebut akan menjadi rusak.
“Jadi mengenai ucapan Natal karena ini masuk wilayah akidah, ketika kita mengucapkan selamat kepada peringatan itu, ini berpotensi merusak akidah kita,” ujar anggota MUI Jatim ini.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir