RIYADH (Suaramuslim.net) – Dewan Ulama Senior di Arab Saudi, Selasa (17/3), mengeluarkan keputusan peniadaan pelaksanaan salat Jumat dan jamaah di seluruh masjid di Arab Saudi, kecuali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Keputusan ini untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
Seperti dilansir dari Al-Arabiya, Dewan Ulama Senior menjelaskan dalam pernyataannya bahwa keputusan ini setelah melalui pengkajian mendalam pada sidang khusus ke-25 di Riyadh pada Selasa. Virus ini sangat cepat menyebar dan menyebabkan sejumlah besar kematian.
Orang-orang terancam kehidupan mereka akibat penyebaran virus ini. Oleh karena itu, perlunya tindakan pencegahan yang komprehensif tanpa kecuali karena risikonya akan berlipat ganda. Interaksi masyarakat adalah penyebab utama penularan virus ini.
Pernyataan itu melanjutkan, kaidah syariat menyebutkan bahwa: “Tidak ada bahaya atau membahayakan” dan “Bahaya harus dicegah semaksimal mungkin.”
“Berdasarkan hal tersebut di atas, adalah sah untuk membenarkan penghentian salat jamaah dan Jumat untuk semua salat wajib di seluruh masjid, dan masjid hanya digunakan untuk mengumandangkan azan. Penutupan itu dikecualikan pada Masjidil Haram dan Nabawi. Seluruh pintu masjid harus ditutup sementara, namun azan tetap dikumandangkan,” jelas keputusan Dewan Ulama Senior Saudi.
Keputusan itu merekomendasikan agar setiap orang secara ketat mematuhi langkah-langkah pencegahan yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang dan bekerja sama dengan mereka.
Sebelumnya, Dewan Ulama Senior mengeluarkan fatwa bahwa warga yang positif corona tidak boleh menghadiri salat jamaah dan salat Jumat.
Kementerian Kesehatan Saudi mendesak semua warga negara dan penduduk di Kerajaan untuk menghentikan semua jenis pertemuan, untuk memastikan keselamatan mereka dari infeksi virus corona.
Arab Saudi mengumumkan penangguhan semua penerbangan internasional untuk sementara waktu selama dua minggu. Semua pusat komersial, restoran dan tempat hiburan ditutup, dan semua acara sosial publik ditangguhkan.
Sumber: Al-Arabiya
