NAIROBI (Suaramuslim.net) – Gerakan Al-Shabaab Somalia bertanggung jawab atas serangan di kompleks hotel di ibukota Kenya, Nairobi, pada Selasa sore (15/01). Serangan ini sebagai balasan atas pengakuan Amerika Serikat terhadap kota Al-Quds (Yerusalem) di Palestina sebagai ibu kota Israel.
“Mujahidin meluncurkan serangan ini sebagai tanggapan atas pernyataan Presiden AS Donald Trump yang bodoh dan mengakui Al-Quds ibu kota Isrel,” kata Al-Shabaab dalam dua halaman resminya, seperti dilansir Arabi21.com pada Kamis (17/01).
Ini merupakan pernyataan pertama Al-Shabaab yang mengaitkan operasinya dengan permasalahan Palestina.
Sejumlah gerilyawan, Selasa sore, menyerbu kompleks hotel dan perkantoran asing di ibukota Kenya. Tidak diketahui jumlah penyerang, namun diyakini salah satu penyerang meledakkan diri untuk membuka jalan.
Pertempuran berlangsung hingga malam hari. Kantor berita BBC melaporkan, total korban sebanyak 21 orang. Di antara korban tewas warga negara Amerika Serikat.
Wartawan kantor berita AFP yang berada di lokasi saat baku tembak terjadi melaporkan, polisi dan pasukan anti teror telah dikerahkan untuk menangani penyerang. Polisi mengklaim berhasil mengamankan mayoritas kompleks namun di sisi lain baku tembak masih terdengar.
Wartawan juga melihat sejumlah warga barat bersenjata berada di barisan pasukan keamanan. Mereka terlibat baku tembak dengan penyerang. Diduga warga asing itu militer negara Barat yang bertugas menjaga keamanan di kantor diplomat asing di kompleks tersebut.
Perlu diketahui, ini merupakan serangan terbesar ketiga yang diluncurkan Al-Shabaab ke ibukota Kenya. Nairobi jadi target Al-Shabaab setelah negara itu menerjunkan pasukan ke Somalia di bawah pasukan pasukan Uni Afrika untuk memerangi organisasi anggota Al-Qaidah itu.
Sumber: AFP
Penerjemah: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir