Suaramuslim.net – Tahukah kamu, apa itu alam kubur? Alam kubur atau juga disebut alam barzakh menurut para ulama tafsir (Ibnu Katsir, Al-Qurthubi) adalah “alam yang memisahkan antara kematian dan kebangkitan nanti, antara alam dunia dan akhirat yang masanya dari kematian seseorang hingga kebangkitannya.”
Yaitu satu episode dari perjalanan manusia ini menuju alam terakhir yang biasa disebut alam akhirat. Alam kubur, adalah seperti ruang tunggu sementara sebelum berangkat menuju perjalanan hidup selanjutnya.
So, alam kubur bukan tempat di kuburan lho.
Adakah siksa di alam kubur?
Mari kita lihat Firman Allah
وَحَاقَ بِآَلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ (45) النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آَلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ
“Dan Firaun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.” (Al Mukmin: 45-46).
Coba perhatikan ayat tersebut, Firaun dan pengikutnya disiksa di setiap pagi dan petang, setelah kiamat tiba barulah ia dan pengikutnya dimasukkan neraka dengan azab yang lebih keras. Ini yang dipahami oleh ulama ahlu sunnah wal jamaah.
Ini diperkuat pula oleh Firman Allah yang lain:
وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلآئِكَةُ بَاسِطُواْ أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُواْ أَنفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ
“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu.” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” (Al-An’am: 93).
Ayat tersebut pada kalimat “di hari ini kamu dibalas … “ Itu menunjukan adanya siksa kubur.
Dan pada dasarnya siksa kubur itu bisa menimpa pula kepada orang Islam, namun bisa mereka selamat atau bahkan tidak, na’udzu billah.
إِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً وَلَوْ كَانَ أَحَدٌ نَاجِياً مِنْهَا نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ
“Sesungguhnya kubur memiliki himpitan yang bila seseorang selamat darinya, maka (tentu) Saad bin Muadz telah selamat.” (Ahmad).
Ada ujian di alam kubur, itu yang biasa disebut fitnah kubur. Coba perhatikan hadis yang panjang ini.
Dalam hadis sahih riwayat Imam Ahmad rahimahullah dari sahabat Al-Barra bin ‘Azib, Rasulullah bersabda:
“Kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya, lalu keduanya bertanya, “Siapakah Rabbmu?” Dia (si mayyit) menjawab, “Rabbku adalah Allah.” Kedua malaikat itu bertanya, “Apa agamamu?” Dia menjawab: “Agamaku adalah al-Islam.” Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?” Dia menjawab, “Beliau utusan Allah.” Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah ilmumu?” Dia menjawab, “Aku membaca kitab Allah, aku mengimaninya dan membenarkannya.”
“Lalu seorang penyeru dari langit berseru, “HambaKu telah (berkata) benar, berilah dia hamparan dari surga, (dan berilah dia pakaian dari surga), bukakanlah sebuah pintu untuknya ke surga. Maka datanglah kepadanya bau dan wangi surga. Dan diluaskan baginya di dalam kuburnya sejauh mata memandang. Dan datanglah seorang laki-laki berwajah tampan kepadanya, berpakaian bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan, “Bergembiralah dengan apa yang menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan (kebaikan).”
“Maka ruh orang Mukmin itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa kebaikan?” Dia menjawab, “Aku adalah amalmu yang saleh.” Maka ruh itu berkata, “Rabbku, tegakkanlah hari kiamat, sehingga aku akan kembali kepada istriku dan hartaku.”
Pertanyaan ini juga dilontarkan kepada orang kafir, sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam:
“Kemudian ruhnya dikembalikan di dalam jasadnya. Dan dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya. Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah Rabbmu?” Dia menjawab: “Hah, hah, aku tidak tahu.” Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah agamamu?” Dia menjawab, “Hah, hah, aku tidak tahu.” Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?” Dia menjawab: “Hah, hah, aku tidak tahu.”
“Lalu penyeru dari langit berseru, “Hamba-Ku telah (berkata) dusta, berilah dia hamparan dari neraka, dan bukakanlah sebuah pintu untuknya ke neraka.” Maka panas neraka dan asapnya datang mendatanginya. Dan kuburnya disempitkan, sehingga tulang-tulang rusuknya berhimpitan. Dan datanglah seorang laki-laki berwajah buruk kepadanya, berpakaian buruk, beraroma busuk, lalu mengatakan, “Terimalah kabar yang menyusahkanmu! Inilah harimu yang telah dijanjikan (keburukan) kepadamu.”
“Maka ruh orang kafir itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa keburukan?” Dia menjawab, “Aku adalah amalmu yang buruk.” Maka ruh itu berkata, “Rabbku, janganlah Engkau tegakkan hari kiamat.” (Lihat Shahihul Jami’ No. 1672).
Cara mendapatkan sertifikat anti siksa kubur
Ya Allah sungguh mengerikan siksa kubur ini, seorang muslim harus selalu menghindar darinya. Bagaimana caranya? Harus mendapatkan sertifikat anti siksa kubur agar terhindar darinya, di antaranya adalah seperti berikut.
1. Membiasakan diri dengan banyak beramal saleh
Karena hanya amal saleh kita yang akan membela dan menemani di alam kubur.
Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah salatnya. Maka, jika salatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika salatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari salat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki salat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari salat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (At-Tirmizi).
2. Membaca surat Al-Mulk sebelum tidur
عَنْ أَبِى الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ لاَ يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ (الم تَنْزِيلُ) وَ (تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ ).
“Dari Abu Az-Zubair dari Jabir bahwa, “Tidaklah Nabi shallallahu alaihi wasallam tidur hingga beliau membaca Alif laam miim tanzil (surat As Sajdah) dan Tabarokalladzi bi yadihil mulk (surat Al Mulk).” (At-Tirmizi).
Juga perhatikan hadis ini.
Dari Ibnu Abbas, ia berkata; “Sebagian sahabat Nabi membuat kemah di atas pemakaman, ternyata ia tidak mengira jika berada di pemakaman, tiba-tiba ada seseorang membaca surat Tabaarokalladzi bi yadihil mulk (Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan) sampai selesai. Kemudian dia datang kepada Nabi dan berkata; “Wahai Rasulullah sesungguhnya, aku membuat kemahku di atas kuburan dan saya tidak mengira jika tempat tersebut adalah kuburan, kemudian ada seseorang membaca surat Tabarak (surat Al Mulk) sampai selesai. Rasulullah bersabda, “Dia adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang menyelamatkannya dari siksa kubur.”
Abu Isa (At-Tirmizi) berkata; dari jalur ini, hadis ini hasan gharib dan dalam bab ini, ada hadis dari Abu Hurairah. (At-Tirmizi No. 2890).
Diperkuat pula oleh hadis lain; Dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, “Barangsiapa membaca “Tabarokalladzi bi yadihil mulk” (surat Al Mulk) setiap malam, maka Allah akan menghalanginya dari siksa kubur. Kami di masa Rasulullah menamakan surat tersebut “al Mani’ah” (penghalang dari siksa kubur). Dia adalah salah satu surat di dalam Kitabullah. Barangsiapa membacanya setiap malam, maka ia telah memperbanyak dan telah berbuat kebaikan.” (An-Nasai dalam Al Kabir 6/179 dan Al-Hakim. Hakim mengatakan bahwa sanad hadis tersebut sahih).
3. Sempurna dalam bersuci
Tertutup dari pandangan orang lain ketika ke toilet umum dan hindari “namimah” (adu domba) terutama di media sosial.
Terkadang ada hal yang dianggap sepele, namun justru menjadi penyebab siksa kubur, karena itu hindarilah agar mendapatkan cahaya di alam kubur. Perhatikan beberapa hadis ini.
Dari Anas Radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah bersabda, “Bersihkanlah diri dari air kencing. Karena sesungguhnya kebanyakan siksa kubur berasal darinya.” (Ad-Daruquthni dalam Sunannya, No. 459).
Dan perhatikan hadis berikutnya.
Abdullah bin Abbas berkata: Nabi melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya keduanya ini disiksa, dan tidaklah keduanya disiksa dalam perkara yang berat (untuk ditinggalkan). Yang pertama, dia dahulu tidak menutupi dari buang air kecil. Adapun yang lain, dia dahulu berjalan melakukan namimah (adu domba).”
Kemudian beliau shallallahu alaihi wa sallam mengambil sebuah pelepah kurma yang basah, lalu membaginya menjadi dua, kemudian Nabi menancapkan satu pelepah pada setiap kubur itu. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, kenapa Anda melakukannya?” Beliau menjawab: “Semoga Allah meringankan siksa keduanya selama (pelepah kurma ini) belum kering.” (Al-Bukhari dan Muslim).
4. Istiqamah berdoa memohon perlindungan Allah dari azab kubur terutama sebelum salam dalam salat
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُّدِ الآخِرِ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Jika salah seorang di antara kalian selesai tasyahud akhir (sebelum salam), mintalah perlindungan pada Allah dari empat hal: [1] siksa neraka jahannam, [2] siksa kubur, [3] penyimpangan ketika hidup dan mati, [4] kejelekan Al Masih Ad Dajjal.” (Muslim).
Adapula riwayat lain dari jalur Ibnu Abbas dengan susunan yang agak berbeda;
اللهم اني اعوذ بك من عذاب جهنم و اعوذ بك من عذاب القبر و عوذ بك من فتنة الدجال و اعوذ بك من فتنة المحيا و الممات
“Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah Ad Dajjal dan dari fitnah hidup dan mati.” (Abu Dawud).
So… Kalau seorang muslim terhindar dari siksa kubur, maka ia akan dapat kenikmatan di alam kubur sebelum nikmat surgawi di akhirat kelak. Mendapatkan salam kedamaian selalu dari Allah lewat malaikat-Nya.
الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salaamun ‘alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.” (An-Nahl: 32).
Wallahu A’lam