Sumpah Pemuda: Refleksi Membangkitkan Karakter Pemuda Indonesia

Sumpah Pemuda: Refleksi Membangkitkan Karakter Pemuda Indonesia

Sumpah Pemuda: Refleksi Membangkitkan Karakter Pemuda Indonesia
Indonesia lolos ke babak 16 besar sepakbola Asian Games 2018. (Foto: sport.detik.dom)

Suaramuslim.net – Hari ini, tepatnya Minggu, 28 Oktober 2018, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-90, dimana pada waktu itu (28 Oktober 1928) pemuda dan pemudi mengikrarkan Satu Tanah Air, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa. Sumpah Pemuda adalah kristalisasi semangat para pemuda untuk mewujudkan cita-cita mendirikan Negara Indonesia. Sumpah pemuda menjadi momen penting bagi sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Generasi muda kala itu sudah menjadi pelopor persatuan pemuda nasional. Semangat untuk bersatu dalam keberagaman, dalam arti simbol pemuda tanah air yang memiliki semangat dan cita-cita untuk terlepas dari imprealisme serta mewujudkan keinginan mencapai kemerdekaan.

Pemuda merupakan generasi penerus bangsa, dibahunya nama baik negara dipertaruhkan. Generasi muda merupakan garda terdepan penerus tongkat estafet kepemimpinan sebuah bangsa. Tidak salah jika Presiden Soekarno pernah mengatakan “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda maka akan aku guncangkan dunia”. Saat kita membaca perjalanan sejarah bangsa Indonesia, kita akan mendapatkan bukti bahwa sejak masa sebelum kemerdekaan, masa kemerdekaan sampai masa reformasi tidak bisa dilepaskan dari peran pemuda yang menjadi lokomotif perubahan. Bahkan Allah subhanahu wa ta’ala mengabadikan kisah tentang pemuda dalam Al Quran.

Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam (QS Al-Kahfi:13) yang artinya “Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka, dan kami tambahkan petunjuk kepada mereka”. Serta dalam (QS Yassin:20) yang artinya diceritakan “dan datanglah dari ujung kota, seorang pemuda dengan bergegas dia berkata,”wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu.”

Pemuda adalah generasi yang paling cepat merespon perubahan. Sumpah Pemuda telah memberikan inspirasi dan motivasi dalam rangka membangun komitmen kolektif bangsa untuk bersatu dan mengembangkan jiwa nasionalisme di tengah-tengah hegemoni kolonialisme para penjajah. Di era generasi milenial, masih adakah semangat dan gelora untuk memperjuangkan martabat bangsa Indonesia? Masih adakah semangat maju dalam jantung pemuda-pemudi Indonesia?

Pertanyaan diatas hendaknya menjadi renungan generasi bangsa saat ini. Di tengah derasnya arus budaya dan kuatnya kompetisi global, tampaknya karakter dan rasa nasionalisme yang menjadi ruh semangat memperjuangkan bangsa kian hari kian redup. generasi muda saat ini lebih bangga dengan bergaya hidup ala barat, keegoan yang tinggi, tidak peka terhadap lingkungan, terjebak isu palsu. Bahkan tidak bisa dipungkiri, banyak pemuda terlibat tawuran, narkoba, kekerasan seksual, seks bebas, dan kejahatan lainnya. Pemuda juga dinilai banyak mengalami krisis identitas dan krisis kepemimpinan. Di sisi lain, masalah akses pendidikan dan kesehatan, infrastruktur, kemiskinan dan pengangguran juga menjadi persolan yang turut memengaruhi semangat, jiwa, dan mental pemuda Indonesia. Bangsa ini seolah-olah kehilangan tuntunan.

Peringatan sumpah pemuda diharapkan tidak hanya diperingati sebagai seremonial rutin tahunan, namun harus menjadi ajang untuk mengevaluasi, mengembalikan jati diri dan karakter bangsa Indonesia yang mulai rapuh dan terkikis oleh arus perubahan zaman. Karakter-karakter apa saja yang perlu dibangun dan dibangkitkan dari pemuda sekarang?

Ada 8 karakter pemuda indonesia yang harus dimiliki oleh generasi milenial. Dimana karakter-karakter itu terilhami dari semangat sumpah pemuda:

  1. Nasionalisme

Generasi muda Indonesia harus bisa mengembalikan jiwa nasionalisme seperti yang pernah dilakukan para pahlawan saat sumpah pemuda dan merebut kemerdekaan. Nasionalisme itulah yang harus dibangkitkan kembali para generasi muda Indonesia untuk membentengi Indonesia dari berbagai paham radikal, teroris dan kelompok intoleran yang mengancam keutuhan NKRI. Pemuda harus menjadi garda terdepan untuk melawan berbagai hal yang mengancam perdamaian dan keutuhan NKRI.

  1. Patriotisme

Semangat patriotisme perlu ditanamkan kepada generasi muda Indonesia. Di tengah kehidupan yang semakin pragmatis dan mengglobal seperti ini, sudah sepatutnya bangsa Indonesia membangun dan membangkitkan nilai-nilai patriotisme di kalangan generasi muda. Cerminan patriotisme dalam era globalisasi, yakni patriotisme melalui simbol-simbol. Misalnya, simbol patriotisme yang paling umum dan mendasar adalah bendera nasional, karena jika bendera merah putih dilecehkan, maka rakyat Indonesia akan sangat marah dan rela mempertahankan simbol negara tersebut. Apalagi simbol agama yang dibakar seperti dibakarnya bendera kalimat tauhid, maka umat islam akan sangat-sangat marah dan rela mempertahankan kehormatan agamanya dari tindakan pelecehan.

Wujud jiwa patriotisme dapat dilihat dari berbagai perspektif lain. Misalnya: mencintai kebudayaan sendiri, menggunakan Bahasa Indonesia, adat-istiadat, makanan, rela berkorban demi bangsa dan taat pada aturan hukum yang berlaku.

  1. Berbudi Luhur

Diantara ciri masyarakat indonesia yang berlahan mulai luntur adalah nilai tata krama atau santun kepada orang lain yang lebih tua maupun mudah. Pergeseran nilai ini perlu mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Berbudi pekerti yang luhur merupakan sebuah identitas dan kebutuhan yang harus dimiliki oleh pemuda bangsa ini agar tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif.

  1. Amanah

Banyak orang percaya bahwa hanya engkau yang mampu mengguncang dunia, mengertikah engkau, wahai pemuda? Maka bergeraklah!

Mengapa harus pemuda? Karena dari segi perkembangan manusia, masa muda para pemudalah yang mampu mengemban amanah dan menjalankan tugas dari para orang tua. Pemuda itu tangguh, ia pun kreatif. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas bangsa ini. Seorang pemuda harus mampu mempertanggungjawabkan setiap pemikirannya. Pemuda harus berani berbuat dan berani menanggung setiap resiko yang ditimbulkannya.

  1. Cerdas yang Progresif

Pemuda-pemudi milenial harus cerdas dalam berpikir dan bertindak. Pikirannya harus melampaui batasan ruang dan waktu. Sehingga pilihan sikap yang diambil adalah berdasarkan pertimbangan manfaat dan prioritas. Yakni manfaat untuk masyarakat umum bukan manfaat bagi pribadi atau golongan. Idealisme yang terkandung dalam jiwa dan pikiran generasi muda memungkinkan generasi muda untuk memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Generasi muda perlu dilibatkan dalam setiap perencanaan pembangunan. Generasi muda yang progresif adalah generasi muda yang mampu dan dapat berpikir kritis dalam menghadapi realitas sosial politik yang sedang terjadi.

  1. Toleransi

Bangsa Indonesia telah menyadari arti penting keberagaman dalam semboyan Bhineka Tunggak Ika. Menjadikan bukti sekaligus mempertegas bahwa Indonesia mengakui adanya keberagaman dalam kesatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa memegang peranan penting dan strategis dalam mendobrak nilai-nilai toleransi yang semakin luntur di Indonesia.

Peristiwa persekusi dan pembakaran bendera yang dilakukan oleh oknum tertentu merupakan bukti nyata mulai terkikisnya nilai-nilai toleransi di negeri ini. Toleransi bukanlah sebuah kata yang hanya terukir manis di buku pelajaran sekolah. Toleransi harus benar-benar diterapkan dan dimiliki setiap individu, terlebih generasi muda. Toleransi membantu kita mengendalikan diri. munculnya ujaran kebencian dan isu-isu bohong, menjadi pemicu utama lunturnya nilai toleransi. Kita jangan tejebak dalam kesibukan memaknai apa itu toleransi, praktikkan langsung dan nikmati proses serta hasilnya.

  1. Peduli

Bukankah manusia sejatinya makhluk sosial, yang saling membutuhkan satu sama lain? Tapi mengapa, makin mudah kita temukan orang-orang dengan sifat individual? Jiwa sosial adalah salah satu pelajaran dasar universal. Kepedulian menjadi sangat penting dalam hidup karena tidak ada seorang pun yang bisa hidup sendiri. Jiwa sosial yang tinggi adalah modal pemuda untuk bersosialisasi, peduli dan hidup nyaman dalam kebersamaan yang beragam.

  1. Religius

Pemuda merupakan wajah kehormatan suatu bangsa dalam segala konteks kehidupan. Jika para pemuda dalam suatu negara mengalami kerusakan moral dan agama, maka sangat disayangkan nasib bangsa itu nantinya. Oleh karena itu, mengajarkan nilai-nilai agama sejak dini merupakan suatu keharusan bagi bangsa ini. Nilai-nilai agama memiliki posisi dan peran yang penting bagi pemuda dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai itu berfungsi sebagai faktor motivasi untuk bertindak baik dan berguna untuk orang lain, bangsa dan negara. Pemuda yang religius adalah pemuda yang memiliki sikap dan perilaku yang patuh dalam beribadah sesuai agama yang dianut, toleran kepada penganut agama lain dan mampu hidup rukun sehingga tercipta keutuhan NKRI.

Kualitas para pemuda bangsa kini telah berpuluh kali lipat lebih maju dibandingkan dulu, ditunjang dengan mutu pendidikan, kebebasan berpendapat, kemajuan teknologi, dan seminar-seminar terbuka. Seharusnya itu telah cukup untuk menjadi benih dalam membangkitkan karakter pemuda Indonesia. Perlu adanya sedikit renovasi dalam diri bangsa ini, pupuk dan tumbuhkan jiwa revolusi dan jiwa kepahlawanan dalam diri pemuda. Bangunkan kembali pemuda Indonesia dari tidur panjangnya. Maju ke garda terdepan, jadilah permata, buatlah bangsa ini bangga denganmu serta buat bangsa lain silau dengan karakter dan prestasimu!*

Kontributor: Jefri Firmansyah
Editor: Oki Aryono

*Guru SD Al Hikmah Surabaya
*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment