JAKARTA (Suaramuslim.net) – Pemerintah bertekad untuk menyiapkan ekosistem ketenagakerjaan melalui digitalisasi sistem. Ini sesuai dengan era digitalisasi atau revolusi industri 4.0. Semua disiapkan secara digital yang terintegrasi dengan sektor yang lain.
“Kedepan, semua terhubung secara digital. Sehingga peta ketenagakerjaan akan gamblang,” jelas Sekjen Kemenaker Khairul Anwar dalam diskusi media FMB9 dengan tema “Efesiensi Pemanfaatan DIPA 2020” Kamis (14/11).
Dia mengatakan data yang disusun mencakup semua hal. Termasuk, sektor apa yang mengalami kekurangan tenaga kerja.
“Data lowongan misalnya. Semua perusahaan diharapkan terhubung, sehingga akan mudah didata kebutuhan tenaga kerja,” jelasnya.
Sejalan dengan menyiapkan SDM unggul, lanjutnya, salah satunya adalah dengan menyediakan pelatihan untuk calon tenaga kerja.
“Kita siapkan kartu pra kerja sebanyak 2 juta,” ujarnya.
Pemegang kartu pra kerja, tambah Khairul, akan mendapatkan pelatihan yang disesuaikan dengan lowongan kerja yang ada. Intinya ada base on demand atau sesuai dengan permintaan.
“Ini perlu upaya yang luar biasa. Karena butuh data yang betul. Karena itu kita dorong data yang benar. Caranya mendorong perusahaan melaporkan kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan,” katanya.
Selain pelatihan, pemegang kartu pra kerja juga mendapatkan insentif hingga dapat pekerjaan selama tiga bulan.
“Dari 2 juta kartu pra kerja yang disiapkan, sebanyak 1,5 juta tenaga kerja terhubung secara online. Bujet keseluruhan sekitar Rp10 triliun. Kami harapkan per Januari 2020 ditargetkan sudah siap,” tambah Askolani.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir