Tanya Jawab Fikih Puasa, Hukum Shalat Jumat Pada 1 Syawal

Tanya Jawab Fikih Puasa, Hukum Shalat Jumat Pada 1 Syawal

Tanya Jawab Fikih Puasa: Fidyah Bagi Wanita Yang Nifas

Tanya

Ustadz, mau tanya wajibkah shalat Jumat saat Idul Fitri jatuh di hari Jumat?

Jawab

Wa’alaikumus salam wa rahmatullahi wa barakatuh.

بِسْـــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــم

Persoalan terkait shalat Jumat di hari raya (Idul Adha atau Idul Fitri), itu memang khilaf (perbedaan pendapat) di kalangan ulama.

1. Dalam mazhab Syafi’i

Shalat Jumatnya tetap wajib. Ini berdasarkan keumuman perintah shalat Jumat. Dan diperkecualikan adalah pada penduduk badui (nomaden). Bagi mereka tidak ada kewajiban. Kalau sudah shalat ied, boleh tidak shalat Jumat.

قَالَ أَبُو عُبَيْدٍ ثُمَّ شَهِدْتُ مَعَ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ فَكَانَ ذَلِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ، فَصَلَّى قَبْلَ الْخُطْبَةِ ثُمَّ خَطَبَ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ هَذَا يَوْمٌ قَدِ اجْتَمَعَ لَكُمْ فِيهِ عِيدَانِ ، فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَنْتَظِرَ الْجُمُعَةَ مِنْ أَهْلِ الْعَوَالِى فَلْيَنْتَظِرْ ، وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَرْجِعَ فَقَدْ أَذِنْتُ لَهُ

“Abu ‘Ubaid berkata bahwa beliau pernah bersama ‘Utsman bin ‘Affan dan hari tersebut adalah hari Jum’at. Kemudian beliau shalat ‘ied sebelum khutbah. Lalu beliau berkhutbah dan berkata, “Wahai sekalian manusia. Sesungguhnya ini adalah hari di mana terkumpul dua hari raya (dua hari ‘ied). Siapa saja dari yang nomaden (tidak menetap) ingin menunggu shalat Jum’at, maka silakan. Namun siapa saja yang ingin pulang, maka silakan dan telah kuizinkan”. (Hadis Riwayat Al Bukhari nomor 5572)

2. Pendapat kalangan Hanabilah

Seyogyanya imam masjid (takmir), tetap mengadakan shalat Jumat. Untuk menyediakan siapa saja yang mau shalat. Adapun jamaahnya, boleh tidak shalat Jumat. Ini pendapat mayoritas ulama fikih Hanabilah. Berdasarkan banyak hadis di antaranya.

Hadis Ibnu Umar;

اجتمع عيدان على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم فصلى بالناس ثم قال: من شاء أن يأتي الجمعة فليأتها ومن شاء أن يتخلف فليتخلف

“Pernah terkumpul dua hari raya dalam sehari di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau mengimami shalat id, dan berkhutbah: “Siapa yang ingin jumatan, silahkan datang jumatan. Siapa yang ingin tidak hadir jumatan, boleh tidak hadir”. (Hadis Riwayat Ibnu Majah)

Juga dari Ibnu Abbas, Nabi bersabda;

اجتمع عيدان في يومكم هذا فمن شاء أجزأه من الجمعة وإنا مجمعون إن شاء الله

“Terkumpul dua hari raya pada hari ini. Siapa yang ingin shalat id, maka boleh baginya untuk tidak ikut jumatan. Dan kami akan tetap melaksanakan jumatan, insya Allah”. (Riwayat Ibnu Majah, kata Al-Bushiri: sanadnya shahih dan perawinya tsiqah)

Dan masih banyak atsar (riwayat) lainnya. So… Saran saja nih, untuk masjid tetaplah mengadakan shalat Jumat, siapa tahu ada yang mau shalat, dan itu afdhal.

Wallahu A’lam

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment