Temu Pelaku Industri Jasa Keuangan, Khofifah: Hati-Hati Investasi Bodong

Temu Pelaku Industri Jasa Keuangan, Khofifah: Hati-Hati Investasi Bodong

Khofifah saat sambutan di acara OJK Jatim, foto: Teguh Imami/Suaramuslim.net

SURABAYA (Suaramuslim.net) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 4 Jawa Timur menggelar Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan (PTIJK) Tahun 2020. Sekaligus Serah Terima Jabatan Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur, Selasa (28/1).

Kegiatan bertema “Ekosistem Keuangan Berdaya Saing Untuk Pertumbuhan Berkualitas” tersebut dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Anggota Komisi XI DPR RI, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta Pelaku Industri Jasa Keuangan.

Ada banyak yang diingatkan Khofifah, salah satunya agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa mencegah investasi bodong.

“Sekarang ini banyak investasi bodong, kemarin saya mendapat kabar dari polda Jatim, ada sekitar 800 permasalahan. Ada permasalahan investasi 20 juta sudah dapat mobil Alphard, ada juga 2 juta yang sudah bisa umrah, tapi masyarakat banyak yang percaya,” ujar Khofifah saat sambutan di hadapan ratusan hadirin.

Di lain sisi, menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana, PTIJK merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap tahun, dengan tujuan mengkomunikasikan arah kebijakan strategis OJK.

“Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahim dan penguatan sinergi antara OJK dengan pemangku kepentingan terkait, dalam konteks pengembangan ekonomi dan pelaksanaan tugas OJK di daerah,” ujarnya.

“Meski terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi global di sepanjang tahun 2019. Namun secara umum, stabilitas makro ekonomi Indonesia masih tetap terjaga. Sementara pertumbuhan ekonomi nasional masih tercatat 5,02% di kuartal III 2019, dan diharapkan masih di atas 5% pada akhir tahun. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada kuartal III 2019 adalah sebesar 5,32%. Atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional,” tambahnya.

Lebih lanjut Heru menjelaskan, bahwa hal ini tidak terlepas dari peran pembiayaan oleh Industri Jasa Keuangan di Jawa Timur.

“Kredit Perbankan sampai dengan November 2019 tumbuh 3,9%. Jumlah emiten di Jawa Timur yang melakukan penghimpunan dana di Pasar Modal meningkat menjadi 37 emiten. Sementara total dana yang dihimpun dari 3 emiten yang melakukan penawaran umum perdana (IPO) tahun 2019, mencapai sebesar Rp136,8 miliar. Jumlah investor saham meningkat signifikan sebesar 34,3% dan jumlah investor Reksa Dana meningkat sebesar 93,7% dari tahun lalu, terutama investor retail,” ungkapnya.

Sementara itu, menurut pejabat lama Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur Heru Cahyono, sepanjang tahun 2019, pihaknya telah melakukan upaya masif dan berkesinambungan, dalam memberikan edukasi kepada masyarakat Jawa Timur. Khususnya untuk meningkatkan literasi keuangan dalam mewujudkan Jatim Well Financial Literate.

“Di antaranya melalui 194 kegiatan sosialisasi kepada masyarakat, menginisiasi Program Si-Pinter Keuangan, Pelatihan dan Inklusi Literasi Keuangan dengan dukungan beberapa universitas di Jawa Timur, serta penerbitan Seri Buku Edukasi Keuangan Syariah,” ujarnya.

“Sementara upaya peningkatan inklusi keuangan di Jawa Timur selama tahun 2019, dilakukan melalui program business matching TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah) untuk UMKM, mendorong pendirian 15 Bank Wakaf Mikro (BWM) dan perluasan Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (LAKU PANDAI),” pungkasnya.

Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment