Suaramuslim.net – Tak perlu risau jika ketulusan amalmu diragukan. Ketika beramal saleh, sebagian orang mungkin mencibir, hal itu hanya cari muka, naikin impresi, sekadar nyari simpati atau nambah follower. Tak perlu risau.
Mengapa tak perlu risau? Karena sejatinya Allah mengetahui apa yang ada di dalam hatimu. Shudur, bagian dalam dada yang paling terdalam. Hanya kamu dan Rabb-mu yang tahu. Getaran apapun dalam hati terdalammu, Allah tahu.
Maka jika memang semua amaliyah ini untuk Allah, cukuplah mengharap penilaian Allah saja. Tidak perlu berharap “dukungan moral” manusia, karena memang itu bukanlah yang utama.
Tak perlu menjelaskan, tak perlu bikin klarifikasi, tak perlu juga menjadi kesal dan sebal dengan cibiran orang lain.
Jika memang ikhlas, maka melangkahlah lurus. Tetap berbuat. Tidak melemah ketika dicibir. Tidak menjadi bersemangat ketika dipuja-puji. Semua karena Allah saja. Lillah. Lurus. Polos. Bersih. Jernih. Bening. Ikhlas. Tanpa pengotor apa-apa.
Maka teruslah berbuat saudaraku. Yang sedang berbagi dalam senyap maupun ramai, yang sedang bergerak dalam keterbatasan maupun penuh sumber daya. Teruslah bergerak!
Urusan kita hanya kepada Allah saja. Yang Maha Melihat, Maha Tahu, Maha Menilai, Maha Membalas setiap amal. Dialah Allah sebaik-baik penilai amal, pembalas perbuatan.
Risaulah kamu ketika semua kebaikan itu hanya untuk menuai simpati manusia. Risaulah kamu jika amal salehmu hanya diniatkan untuk mengundang dukungan makhluk. Risaulah kamu jika apa yang kau lakukan berlapis-lapis kepentingan dunia.
Sekuat apapun kau sembunyikan busuk niatmu, Allah tetap akan mengetahuinya.
Mari kita bersih-bersih niat. Sayang jika lelah ini gak bernilai apa-apa di mata Allah.*
Rendy Saputra
Risalah Masjid Cahaya
*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net.