The Living Masjid

The Living Masjid

Masjid Nabawi merupakan salah satu masjid yang makmur.

Suaramuslim.net – Masjid yang hidup. Setidaknya itu kesan yang saya tangkap ketika merasakan aura Masjid Kurir Langit.

Alhamdulillah sejak 29 Mei kemarin berada di Masjid Kurir Langit selama kurang lebih 4 hari. Safari dak’wah ke komunitas masjid sekitaran Kab Barru, Sulsel.

Masjid ini baru berusia 8 bulan. Ini Ramadhan pertama bagi Masjid Kurir Langit. Namun masuk tahun ke-5 bagi gerakan sedekah mereka. GSKL – Gerakan Sedekah Kurir Langit.

Gerakan filantropi anak muda Barru ini menjelma menjadi gerakan kemanusiaan berbasis masjid. Berawal dari ketulusan membantu sesama, Kurir Langit bergerak menjadi mesin dakwah yang penuh berkah.

Baru 8 bulan masjid ini berdiri, namun setiap hari menyediakan 300 porsi makan besar buka puasa, tentu beserta kudapannya.

Tak hanya buka puasa, sahur pun masjid menyediakan makan berat untuk sekitaran 100 porsi jamaah iktikaf.

Masjid yang di bulan Ramadan tarawihnya 1 juz Al Quran. Pukul 20.30-22.00. Dengan jemaah yang memenuhi masjid.

Di luar bulan Ramadan, setiap salat Jumat disediakan 500 porsi makan siang. Dan setiap pagi hari bakda Subuh sampai jam 8 pagi, masjid ini menyediakan sarapan bagi siapa pun yang merapat.

Wifi cepat 22 jam. Pondok Belajar Al Quran, Baitul Maal, layanan kesehatan, ambulans gratis untuk antar jemput pasien dan jenazah, program renovasi rumah dhuafa, infak pangan, menyuplai beras terbaik ke pondok-pondok yatim sekitaran Barru, bahkan hingga sampai Timika Papua.

Gerakan masjid yang dibangun di atas keikhlasan ini menghimpun 500 juta rupiah untuk gempa Palu, menolong puluhan masyarakat yang tak bisa membayar rumah sakit, menyalurkan 2 miliar bantuan tunai ke masyarakat selama 1 tahun.

Saat ini pun Kurir Langit menjadi pilihan para muwaqif (pewakaf) untuk menitipkan wakafnya kepada Kurir Langit. Masjid ini seakan menjadi pusat integritas kepercayaan umat di Barru. Lahan wakaf pun satu demi satu berdatangan.

Masjid yang dibangun oleh anak-anak muda di sekitar usia 25 tahunan. Menjelma menjadi habitat hidup yang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata.

Salim ke Presiden Kurir Langit Syahid Fillah dan Mursyid tarekat kami Luqmanulhakim Ashabul Yamin.*

Rendy Saputra
Ketua Jejaring Masjid Titik Cahaya

*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment