Mekkah (Suaramuslim.net) – Sebanyak 7.331 calon jemaah haji asal Indonesia akan tiba di Mekkah, Kamis (26/7) dari Madinah. Selanjutnya, mulai 31 Juli, kedatangan jemaah akan beralih dari Madinah ke bandara King Abdulaziz di Jeddah. Di Mekkah, jemaah akan menunaikan rangkaian ibadah haji sampai 20 Agustus 2018.
Masa tinggal Jemaah haji yang tiba hari pertama di Madinah tersisa hari ini. Kamis (26/7/2018) pagi secara bergelombang Jemaah haji akan diberangkatkan ke Makkah bagi yang telah tinggal selama 9 hari di Madinah. Beberapa hal yang harus disiapkan Jemaah haji saat bertolak ke Makkah diulas oleh Kartono, Konsultan Ibadah wilayah Madinah. Jemaah haji diingatkan Kartono untuk memperkuat kembali manasik hajinya.
“Selain kemampuan manasik yang harus diperdalam, Jemaah haji juga harus mengetahui teknis keberangkatan ke Makkah,” tutur Kartono saat sosialisasi dan konsultasi bimbingan ibadah di hotel Concorde Taiba Madinah, Rabu (25/7/2018) seperti yang dilansir dari laman Kemenag.
Sebelum meninggalkan Madinah Jemaah diingatkan oleh Kartono bahwa secara etika atau adab para Jemaah supaya “pamitan” terlebih dahulu kepada Rasulullah. Caranya dengan shalat sunah dua rakaat dan berziarah ke makam Nabi. Lalu dia juga mengingatkan agar Jemaah haji sudah memakai kain ihram dari hotel, meskipun niat ihram baru akan dibaca saat sampai di miqat.
“Kain ihram harus dipakai sejak di hotel karena tidak cukup waktunya untuk ihram di miqar Abyar Ali (Dzul hulaifah). Sesampai di miqat Jemaah shalat sunah dua rakaat lalu harus baca niat ihram. Baca niat bisa di dalam masjid atau di dalam bus dipandu oleh Ketua Rombongan,” kata Kartono menerangkan.
Perjalanan Maadinah ke Makkah akan ditempau dalam waktu antara 6-7 jam. Selama di perjalanan Jemaah diingatkan Kartono untuk berdzikir dan membaca talbiyah. Dia juga menyampaikan perlunya mengenal wilayah sekitar hotel di Makkah karena akan tinggal sekitar 30 hari di sana.
“Kenali betul daerah sekitar hotel sampai jalur ke Masjidil Haram. Jangan banyak aktivitas di luar karena Jemaah haji harus menghemat tenaga agar tetap prima saat wukuf di Arafah,” ujar Kartono.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Ali Hasibuan