Suaramuslim.net – Ketika kita menghadapi kehidupan sehari-hari, pernahkah kita menyadari, berada di zona manakah kita? Apakah kita sudah berada di zona yang memacu kita semakin mengeksplorasi diri, atau di zona yang melenakan?
HIMPSI membagi zona menjadi tiga dalam posisi pandemi saat ini. Yang pertama ada zona ketakutan.
“Zona ketakutan ini di awalnya orang-orang fokus melihat bahwa pandemi ini adalah sesuatu yang berbahaya. Jika digambarkan pada garis, maka zona ini akan lebih condong ke kiri,” ujar Praktisi Parenting & Pendidikan SAIM Surabaya, Ustadzah Hamdiyaturrohmah dalam program Mozaik Suara Muslim Radio Network, Jumat (16/7/21).
Orang yang berada di sekitar zona ini juga pastinya akan terdampak, Mereka merasa bahwa orang yang berada di zona ketakutan ini terlalu berlebihan.
“Panic buying termasuk dalam contoh zona ketakutan,” imbuhnya.
Ketika para orang tua menghadapi zona ketakutan di era covid dan di era pendidikan, maka ini juga harus kita waspadai. Semakin kita takut keadaan akan membuat pendidikan anak semakin mundur, maka kita harus jadikan ketakutan ini sebagai senjata terbaik agar ketakutan itu menjadi pemicu supaya bisa mencari solusi yang lebih baik lagi.
Kemudian fase zona belajar. Ini adalah zona yang paling asik, karena orang yang berada di zona belajar lebih bisa membuka dirinya, dan rasa takut sudah terlampaui.
Begitu pula dengan orang tua saat ini. Seharusnya mereka sudah selesai menghadapi zona belajar, karena sudah terbiasa selama satu tahun menghadapi masa yang seperti ini.
Berikutnya masuk di zona bertumbuh. Di zona ini, mereka tidak hanya fokus pada apa yang ditakuti tapi sudah harus melompat ke sekitar. Mereka sudah tahu bagaimana harus bersikap dan mencari solusi di masa pandemi.
“Nah di zona bertumbuh ini, yang kita lakukan adalah menumbuhkan kasih sayang dari diri sendiri dulu, dengan cara memperbaiki diri. Kita tidak akan mampu menguatkan orang lain bila diri kita sendiri belum kuat,” jelas Ustadzah Hamdiyah.
Ketika diri kita sudah kuat, lanjutnya, maka kita akan mudah untuk menguatkan orang lain.
Dalam fokus pendidikan, zona bertumbuh ini sudah tidak lagi fokus pada persoalan yang dihadapi. Tapi bagaimana persoalan itu kita olah menjadi hal yang lebih baik.
Tahapan zona ini bisa menjadi reminder bagi kita, sudah sampai di manakah kita? Apakah hanya mau berdiam diri di situ, ataukah kita mau memperbaiki diri untuk maju agar baik lagi?
“Semoga kita tidak hanya bertumbuh pada hati dan pikiran saja, Tetapi kita sudah bertumbuh untuk memberi manfaat bagi sekitar kita,” pungkasnya.