Umrah… Umrah

Umrah… Umrah

Pelaksanaan shalat pertama kali di Masjidil Haram Arab Saudi di Makkah tanpa social distancing setelah satu setengah tahun pandemi. Foto: haramain info.

Suaramuslim.netLabbaik Allahumma Labbaik, Labbaika Laa Syariika Laka Labbaik, Innalhamda Wannikmata Laka Walmulku Laa Syariika Laka.

Sahabat pengelola travel penyelenggara umrah

Para calon jamaah umrah kaum muslimin rahimakumullah

Alhamdulillah wasy-syukrulillah, kita patut bersyukur bahwa upaya pemerintah Indonesia berkomunikasi dengan Kerajaan Saudi Arabia (KSA) berbuah hasil dengan keluarnya Nota Diplomatik yang telah diumumkan Menlu Retno Marsudi yang menyampaikan bahwa KSA tengah mempersiapkan aturan terkait dibukanya kembali visa umrah untuk Indonesia.

Namun perlu kita sadari bahwa, keluarnya Nota Diplomatik tersebut tidak serta merta keberangkatan umrah akan segera terlaksana. Ini baru semacam izin prinsip yang perlu adanya koordinasi antar sejumlah kementerian dan lembaga, terkait perjalanan internasional dan mobilitas antar negara dalam masa pandemi yang belum dinyatakan berakhir.

Kita masih harus bersabar menunggu aturan teknis, syarat dan ketentuan yang sedang dan akan disiapkan bersama oleh pemerintah RI dan KSA, terkait:

– Syarat jamaah yang diijinkan datang di Saudi

– Mekanisme pengajuan visa

– Ketentuan vaksin

– Swab test

– Aturan karantina

– Pengaturan penerbangan

– Pengaturan akomodasi

– Transportasi dan katering di tanah suci

– Mekanisme pendampingan jamaah

– Pengaturan pelaksanaan umrah

– Pengaturan ibadah di Masjidil Haram

– Pengaturan ziarah ke makam Rasulullah dan ibadah di Masjid Nabawi

Semua itu akan berimplikasi kepada banyak hal, di antaranya:

  • Biaya langsung untuk ibadah umrah maupun biaya tidak langsung dalam prokes, karantina dan asuransi perjalanan.
  • Penanganan jamaah di tanah air, pemerintah tengah menyiapkan aturan keberangkatan melalui satu pintu di Jakarta dengan karantina 3×24 jam, vaksin booster, swab test sebelum keberangkatan serta kewajiban karantina dan swab test saat tiba kembali di Jakarta.
  • Penanganan jamaah di Makkah Madinah tidak kalah peliknya karena sudah setahun terakhir KSA tidak lagi mengizinkan saudara mukimin kita menjadi guide (muthawif) sebagaimana sebelumnya. Penanganan jamaah sepenuhnya dilakukan pihak syarikah umrah Saudi yang dulu kita kenal sebagai Muassasah Umrah.

 

Atas dasar tersebut, diimbau agar travel penyelenggara umrah jangan tergesa-gesa menawarkan paket umrah kepada masyarakat luas sampai semua peraturan teknis pelaksanaan umrah telah resmi ditetapkan otoritas KSA dan Pemerintah Indonesia.

Hal ini demi menjaga terhindar dari kemudharatan baik yang akan menimpa jamaah maupun travel penyelenggara umrahnya.

Kepada calon jamaah, juga diharap dapat menyiapkan sejumlah hal sebelum memutuskan melakukan pembelian paket umrah yang ditawarkan. Kesiapan fisik, mental, kesehatan, rohani dan keuangan menjadi penting. Karena terkait berbagai regulasi yang saat ini berlaku membuat perjalanan ibadah umrah tidak lebih sederhana dari sebelumnya.

Mari kita syukuri perkembangan baik ini dengan segera melakukan persiapan selayaknya. Bagi travel penyelenggara umrah seyogyanya tidak memberikan harapan berlebih kepada calon jamaah seakan umrah segera bisa terlaksana seperti dalam keadaan normal.

Untuk itu ikuti terus dan mencermati setiap perkembangan serta informasi dari Kemenag sebagai leading sector dalam regulasi penyelenggaraan umrah. Untuk para travel penyelenggara umrah perlu merumuskan terkait langkah-langkah terukur agar penyelenggaraan umrah yang bakal dibuka kembali bisa berjalan mudah, murah, sehat, aman. Kemudian menjadi titik awal bangkitnya kembali ibadah yang penuh berkah.

Aamiin yaa Robbal Alamiiin.

Ferry Is Mirza
Pemerhati dan Praktisi Umrah

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment