Usia 78 Tahun Mahir Tajwid Hanya Diajari Lewat Telepon

Usia 78 Tahun Mahir Tajwid Hanya Diajari Lewat Telepon

3 Aplikasi Al Quran Digital Bersertifikasi Kemenag
Ilustrasi aplikasi AL Quran digital. (Foto: styleintech.com)

Suaramuslim.net – Siapa yang paham arti mad lazim mutsaqqal kalimi beserta contohnya? Atau sifatul huruf rohowah? Tidak banyak orang hafal hukum-hukum tajwid seperti ini. Apalagi sampai rinci. Bahkan anak muda pun tak banyak yang hafal detail tajwid. 

Namun berbeda dengan Bu Fattah. Lansia warga Petemon Surabaya ini sangat paham pelajaran tajwid. Hal itu sejak rajin menyimak program Tilawah by Phone Radio Suara Muslim Surabaya 93.8 FM. Wanita berusia 78 tahun ini tak pernah ketinggalan mengikuti siaran tersebut.

Berkat Program Tilawah by Phone Radio Suara Muslim

Tilawah by Phone adalah sebuah program yang dipandu seorang penyiar yang juga seorang ustaz lalu pendengar bisa melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an melalui sambungan telepon. Sang ustaz kemudian memberi komentar bagaimana bacaan penelepon tadi. Komentar itu bisa berupa apresiasi atau koreksi.

Penyiar di program ini memang seorang pengajar dan hafiz Al-Qur’an. Sejak pertama kali diudarakan, program ini dipandu oleh Ustaz Heri Rifhan Halili atau yang akrab disapa Rifhan. Dia dulunya guru Griya Al-Qur’an yang lokasinya tepat di depan studo Radio Suara Muslim Jalan Dinoyo 57 Surabaya. 

Jadi, Rifhan ini sejatinya adalah ustaz pengajar Al-Qur’an yang kemudian mengembangkan diri sebagai penyiar radio. Tentu tidak banyak penyiar radio yang mampu mengoreksi apalagi menjelaskan hukum-hukum tajwid pada bacaan Al-Qur’an. Atau juga, tidak banyak guru ngaji yang mampu mengoperasikan perangkat siaran yang begitu rumit di sebuah studio radio. Sangat langka. Rifhan inilah sosok yang luar biasa itu.

Dia pula yang rutin melayani Bu Fattah dan puluhan bahkan ratusan pendengar lainnya yang aktif melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an via telepon. Tidak hanya penelepon dari Surabaya dan sekitarnya, kadang ada penelepon dari Jogja, Bandung, Riau, Medan, dan juga Kalimantan yang menyimak melalui radio streaming. 

Rifhan menuturkan kesetiaan Bu Fattah mengikuti program Tilawah by Phone. 

“Meskipun tidak setiap siaran menelepon, Bu Fattah ternyata selalu menyimak program ini, dari menit pertama hingga selesai. Buktinya, beliau sampai hafal teori-teori dalam hukum tajwid yang saya jelaskan di sesi awal siaran,” ungkapnya. 

Rifhan menceritakan proses siaran yang disiarkan sepekan sekali ini. 

“Di menit-menit awal, saya menjelaskan satu bab hukum tajwid, termasuk di antaranya teori sifatul huruf dan makharijul huruf secara berurutan dari pekan ke pekan. Lalu di sesi kedua, saya membacakan contoh ayat-ayat sesuai babnya. Barulah di sesi ketiga, pendengar boleh menelepon untuk berlatih melafalkan ayat-ayatnya. Jika ada yang kurang tepat, saya beri koreksi. Jika sudah bagus, saya beri apresiasi,” beber ustaz muda lulusan Ponpes Tahfidz Ibnu Mas’ud Jember ini.

Kegigihan Bu Fattah

Menjelang waktu siaran, Bu Fattah sudah stand by di dekat radio sambil menyimak paparan Rifhan. 

“Beliau ini sudah 78 tahun. Inginnya selalu menelepon pas siaran. Tapi kan sambungan teleponnya harus antre dengan banyak pendengar lainnya. Beliau sering kesulitan terhubung dengan nomor interaktif radio. Harus berebut dengan penelepon lainnya,” ungkap Rifhan.

“Sekali waktu berhasil juga, nah ketika saya cek bacaannya, beliau sangat sesuai dengan penjelasan saya. Artinya, beliau menyimak siaran saya dari menit awal,” imbuh Rifhan. 

“Untuk sosok sesepuh Bu Fattah, tidak mudah menghafalkan teori tajwid yang sangat banyak ini. Umumnya hanya bisa melafalkan ayat Al-Qur’an namun tak paham hukum tajwidnya. Kebanyakan kan hanya tahu praktiknya, tapi tak paham teorinya. Ini berbeda dengan Bu Fattah,” sambungnya.  

Meski tak muda lagi, semangat Bu Fattah ini layak jadi teladan. 

“Beliau tahu betul teori tajwid. Meskipun cara pengucapannya sudah terkendala. Bisa jadi karena beberapa gigi sudah banyak yang tanggal, sehingga berpengaruh pada pengucapan ayat dan pelafalan huruf hijaiyah. Sampai di sini, saya memakluminya,” tutur Rifhan. 

Rifhan mengagumi ketelatenan Bu Fattah. “Beliau mengaku baru benar-benar belajar tajwid ya sejak mendengarkan program Tilawah by Phone Radio Suara Muslim ini. Dulu katanya belajar ngaji ala kadarnya. Sekarang beliau sangat antusias dan tekun. Saya salut dengan ketelitian beliau memahami hukum tajwid tiap babnya, hebat sekali. Bahkan untuk ukuran orang muda, bisa memahami teori tajwid ini luar biasa. Tidak banyak anak muda hafal, apalagi lansia yang baru belajar di usia senja,” ungkapnya. 

Tidak sampai di situ, masih kata Rifhan, Bu Fattah aktif mengajak ibu-ibu tetangga terdekat untuk tadarus bersama di rumahnya. Waktunya disesuaikan jadwal Tilawah by Phone ini. 

“Semangat belajar dan semangat berdakwah inilah yang harus kita contoh. Beliau mengatakan akan lebih enak belajar itu kala masih muda. Kalau sudah sepuh itu, nafasnya pendek dan lidah kelu. Begitu katanya,” pungkas ayah dua anak ini.

Semangat Bu Fattah ini harus menggetarkan semangat kita. Untuk itu, kami mengajak Anda sekalian ambil bagian dalam syiar Al-Qur’an bersama Radio Suara Muslim. 

Salurkan donasi terbaik Anda untuk keberlanjutan syiar dakwah ini, agar terus bisa hadir menerangi berbagai daerah di seluruh penjuru negeri dengan cahaya Al-Qur’an. Donasi bisa Anda transfer ke Bank Syariah Mandiri nomor rekening 7447 444 008 atas nama Donasi Media Dakwah, Bank Syariah Mandiri (Kode Bank 451). Konfirmasikan ke nomor 0813 3322 2487.

Jika Anda memiliki kisah yang berkesan dengan Suara Muslim, jangan ragu untuk mengirimkan ke kami di email redaksi@suaramuslim.net dan Whatsapp 0813 3322 2487. 

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment