Suaramuslim.net – Assalamualaikum Mitra Muslim…. Gimana nih kabarnya hari ini? Semoga kita selalu berada di lindungan Allah SWT. Mitra muslim, ternyata waktu itu sangat berharga lho! Hah berharga? Iya waktu itu sangat berharga ketika kita melakukan sesuatu yang bisa mendapatkan pahala di waktu itu.
Contohnya ketika mengaji, beribadah, bersedekah dan membantu orang yang sedang kesusahan, dan lain-lain. Tapi apa Mitra Muslim tahu bahwa Islam bahkan menegaskan dengan sumpah bahwa manusia benar-benar rugi dengan semua waktu yang mereka miliki?
Seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an “Demi waktu, seluruh manusia hakikatnya mereka berada dalam kerugian, kecuali orang yang mengisi waktunya dengan iman, amal sholeh, dakwah dan bersabar (Terjemah Q.S. Al- Ashr 1-3).
Nah, seperti yang kita saksikan sekarang, banyak manusia yang telah terjerumus ke lubang kelalaian banyak yang telah terbuai dengan waktu luang dan rehat.
Syaikh Abdul Malik Al-Qasim berkata, waktu yang sedikit adalah harta yang berharga bagi setiap muslim di dunia ini. Waktu adalah nafas yang terbatas dan hari-hari yang dapat terhitung. Jika waktu yang sedikit itu yang hanya sesaat atau beberapa jam bisa berubah kebaikan, maka ia sangat beruntung. Sebaliknya jika waktu disia-siakan dan dilalaikan, maka sungguh ia benar-benar merugi. Dan waktu yang berlaku tidak mungkin bisa kembali selamanya. (Risalah Al-Waqtu Anfus Jaa Ta’ud).
Dengan demikian, waktu adalah sangat penting dan berharga. Oleh karena itu, Islam memerintahkan umatnya agar menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Dalam ayat “Fa idza faraghta fanshab” terkandung makna bahwa setelah selesai dari suatu aktivitas hendaklah “tegak” (fanshab).
“Tegak” memiliki pengertian bersiap untuk melakukan aktivitas lain. Istirahat juga bisa dilihat sebagai persiapan untuk melanjutkan aktivitas yang telah dilakukan atau melakukan aktivitas lain. Bahkan waktu senggang atau waktu rehat bisa dimanfaatkan untuk aktivitas ringan.
Konon, shalat bagi Nabi adalah sebuah bentuk istirahat. Kata tarawih pada shalat tarawih yang biasa kita lakukan pada malam bulan Ramadhan juga berkonotasi istirahat. Karena dilakukan dengan penuh khusyu’ dan khidmat sehingga mendatangkan efek relaksasi terhadap jiwa.