JAKARTA (Suaramuslim.net) – Manajer Advokasi dan Kampanye WALHI Sumut, Roy Lumbangaol menegaskan bahwa ada kejanggalan dalam kematian pembela Hak Asasi Manusia dan aktivis lingkungan WALHI, Golfrid Siregar.
Menurutnya, kepolisian menyimpulkan bahwa Golfrid menjadi korban kecelakaan tabrakan lalu lintas. Namun Walhi Sumut mengaku menemukan banyak kejanggalan dari peristiwa yang menimpa Golfrid.
“Kepala korban mengalami luka serius seperti dipukul keras dengan senjata tumpul. Selain bagian kepala, bagian tubuhnya tidak mengalami luka yang berarti layaknya orang yang mengalami kecelakaan lalu lintas,”bujar Roy dalam siaran pers yang diterima Suaramuslim.net, pada Selasa (8/10).
“Sementara itu barang-barang korban seperti tas, laptop, dompet dan cincin ikut raib. Sementara sepeda motornya hanya mengalami kerusakan kecil saja,” paparnya.
Fakta-fakta ini, menurut Roy, menunjukkan Golfrid tidak sekadar menjadi korban kecelakaan lalu lintas biasa. Walhi Sumut melihat bahwa terindikasi korban telah menjadi korban kekerasan dan percobaan pembunuhan karena aktivitas politik korban selama ini sebagai pembela HAM khususnya untuk isu lingkungan melalui Walhi Sumatera Utara.
WALHI Sumut pun mendesak dan mendorong Polda Sumatera Utara untuk segera mengusut tuntas penyebab kejadian yang menimpa Golfrid Siregar.
Roy pun menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas terhadap penanganan kasus ini, khususnya dalam memberikan hak-hak pada keluarga korban dan memberikan rasa aman kepada para pegiat HAM dan masyarakat sipil di Sumatera Utara.
“Walhi Sumatera Utara menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya rekan seperjuangan Golfrid Siregar. Perjuangan sebagai Pembela HAM (HRDs) tidak akan berhenti dan akan diteruskan,” pungkasnya.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir