Suaramuslim.net – Seringkali para ibu hamil dibuat stres oleh masalah keuangan, hubungan, dan masalah-masalah lainnya selama masa kehamilan. Menurut penelitian di Amerika Serikat, stres-stres tersebut harus dihindari oleh ibu hamil, karena dapat menyebabkan dampak yang berkepanjangan pada bayi yang akan dilahirkan.
Menurut Dr. Rosalind Wright dari Harvard Medical School di Boston, stres pada ibu, baik karena masalah finansial atau hubungan dapat berpengaruh pada pembangunan sistem kekebalan anak. Anak yang ibunya mengalami stres selama hamil, akan mudah terkena alergi dan asma.
Wrigth dan kolega-koleganya menemukan, ibu yang paling stres selama kehamilan adalah yang paling sering melahirkan bayi dengan tingginya kadar immunoglobulin E atau IgE, yaitu sebuah sistem kekebalan tubuh.
Efek stres saat hamil
1. Berpengaruh terhadap otak janin
Stres kronis selama hamil diduga berkontribusi terhadap kelainan proses pembentukan otak janin dan peningkatan risiko gangguan mental pada janin di kemudian hari. Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih dalam untuk mengonfirmasi kaitan antara stres dan kelainan pembentukan otak janin lebih lanjut.
2. Berdampak kepada tumbuh kembang bayi
Beberapa data menunjukkan bahwa ibu hamil yang tidak mampu mengatasi stres dengan baik berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah atau secara prematur. Penelitian juga menunjukkan adanya kaitan antara stres saat hamil dengan peningkatan risiko gangguan tumbuh kembang bayi, seperti ADHD dan autisme.
3. Memengaruhi pertumbuhan bayi
Stres juga dapat memengaruhi plasenta ibu hamil. Ketika ibu hamil mengalami stres, terutama pada trimester pertama, tubuh akan menghasilkan hormon stres kortisol. Kadar hormon stres ini jika berlebihan dapat memengaruhi kesehatan bayi karena dapat memasuki ketuban melalui plasenta, akibatnya pertumbuhan bayi akan menjadi terlalu cepat.
Walau efeknya tidak selalu buruk, namun penting untuk mengurangi stres saat hamil agar bayi di dalam kandungan dapat tumbuh dan berkembang dengan normal.
4. Berkurangnya pasokan oksigen untuk janin
Ketika ibu hamil merasakan kecemasan, tubuhnya akan memproduksi hormon stres yang bisa berdampak kepada janin, yaitu epinephrine dan norepinephrine. Produksi kedua hormon tersebut secara berlebihan dapat menyebabkan penyepitan pembuluh darah dan mengurangi suplai oksigen ke rahim.
5. Infertilitas
Tingkat stres yang tinggi dapat memengaruhi kadar estrogen, progesteron, dan mengganggu siklus haid. Maka dari itu, peluang untuk bisa hamil pun menjadi berkurang.
Saat sedang program hamil pun, stres menjadi salah satu hal utama yang perlu diperhatikan baik oleh bunda atau ayah. Ini karena stres bisa memengaruhi keseimbangan hormonal dalam tubuh.