Suaramuslim.net – Doa orang teraniaya atau yang terzalimi termasuk salah satu doa yang mudah diijabah oleh Allah Ta’ala. Berhati-hatilah terhadap doa orang yang teraniaya. Di antara dirinya dengan Allah tidak ada hijab. Sumpah, cacian dan kata-katanya adalah doa yang didengar Allah. Allah berfirman dalam hadis qudsi: “Demi kemuliaan-ku, Aku akan tolong orang yang teraniaya itu dalam waktu dekat”.
Peringatan buat kita. Jangan sekali-kali menganiaya orang lain, baik dengan kata-kata maupun tindakan, baik dalam bentuk perampasan kehormatan maupun perampasan kepemilikan, sekecil apapun. Berikan hak orang sebagaimana mestinya. Karena orang yang dianiaya itu akan dibela Allah.
Zalim atau aniaya adalah perbuatan yang dikategorikan sebagai perbuatan terlarang yang tidak sesuai pada tempatnya. Perbuatan zalim dengan tujuan apapun tidak dibenarkan dalan Islam. Rasulullah mengingatkan kaum Muslimin agar jangan sampai berbuat zalim. Bukan hanya kepada sesama Muslim, akan tetapi juga kepada kepada orang-orang kafir (non-Muslim).
Menurut Ustaz Taufiqurrohman, Ia menjelaskan, kezaliman dibagi dua, yakni menzalimi diri sendiri (syirik, perbuatan dosa /maksiat), dan menzalimi orang lain (menyakiti perasaan orang lain). Mengutip hadis Rasulullah SAW, “Hendaklah kamu waspada terhadap doa orang yang dizalimi sekalipun dia adalah orang kafir. Maka sesungguhnya tidak ada penghalang di antaranya untuk diterima oleh Allah.” (HR Ahmad)
Peringatan Al Quran kepada orang Zalim
Kata zalim (azh-zhulmu) dengan beragam perubahan bentuknya telah disebutkan di dalam Al Quran sekitar 280 kali. Kesemuanya memperingatkan terhadap kezaliman, mengancam orang-orang zalim, menjelaskan tempat kembali mereka, serta menyingkap penyesalan orang zalim pada hari kiamat.
Allah SWT berfirman:
“(kepada Malaikat diperintahkan), ‘Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah, selain Allah. Maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka’.” (Ash-Shâffât: 22-23).
Orang yang Terzalimi dan Keutamaan Doanya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu di dunia ini. Semua hal yang berdasarkan insan sulit terjadi, namun bagi Allah Ta’ala hal itu sangatlah mudah. Sama halnya dengan perkataan buruk. Bahwa Allah Ta’ala sangat tidak menyukai perkataan buruk, kecuali bagi mereka yang teraniaya atau terzalimi dan bagi mereka yang terzalimi ialah doa yang terkabulkan.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari rahimahullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Takutlah kepada doa kaum yang teraniaya, lantaran tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan)”. (HR Bukhari)
Juga dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
لَا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَ ? وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا
“Allah tidak menyukai perbuatan jelek yang diucapkan secara terang-terangan, kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [QS An Nisaa : 148].
Doa Orang Terzalimi
Berikut doa orang teraniaya dan terzalimi dalam Al Quran dapat dilihat dalam Surat An-Naml Ayat 62, yang berbunyi:
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الأرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلا مَا تَذَكَّرُونَ
“Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan, apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yang mengakibatkan kau (manusia) sebagai khalifah di bumi?. Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)?. Amat sedikitlah kau mengingat-ingat(-Nya).” [QS An Naml : 62]
Doa yang diucapkan dengan benar dan baik di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla akan segera diperkenankan dan dikabulkan sebagaimana kesepakatan Allah Ta’ala bagi orang-orang yang terzalimi dan teraniaya.