Gerakan Perempuan Hamas Kutuk Pembunuhan Warga Sipil di Pos Pemeriksaan

Gerakan Perempuan Hamas Kutuk Pembunuhan Warga Sipil di Pos Pemeriksaan

Gerakan Perempuan Hamas Kutuk Pembunuhan Warga Sipil di Pos Pemeriksaan
Petugas Israel yang menembak wanita sipil kemudian dibiarkan mati kehabisan darah di pos pemeriksaan militer Qalandia antara kota Ramallah di Tepi Barat pusat dan Yerusalem Timur pada hari Rabu (18/9) pagi. Foto: Palinfo.

GAZA (Suaramuslim.net) – Gerakan Perempuan Islam Hamas mengutuk peristiwa penembakan perempuan di pos pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas Israel, Rabu (18/9). Mereka menyebut mesin penindasan Israel terus mempermalukan rakyat Palestina dan membuat mereka menderita, menentang semua prinsip, nilai, dan konvensi internasional yang menjamin hak untuk melindungi warga sipil di zona konflik.

Banyak warga Palestina yang menjadi korban kejahatan yang dilakukan di pos pemeriksaan kematian di kota-kota Tepi Barat, lanjutnya, jumlah pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat yang diduduki selama 2019 telah mencapai 346.

“Pembunuhan wanita muda “Alaa Wahdan” berusia 28 tahun, yang dieksekusi oleh pasukan Israel dengan darah dingin kemarin di pos pemeriksaan Qalandia di utara Yerusalem yang diduduki, bukan yang terakhir. Ini terjadi di tengah keheningan komunitas internasional tentang kejahatan pendudukan Israel,” tegasnya dalam rilis yang diterima Suaramuslim.net, Kamis (19/9).

Perempuan Hamas mengutuk kejahatan tersebut. Menurut mereka tragedi itu bukan yang pertama dan tidak akan menjadi yang terakhir dari jenisnya terhadap wanita Palestina, selama pendudukan Israel tidak bertanggung jawab atas kekejamannya.

“Kami menyerukan Otoritas Palestina yang bertanggung jawab atas keamanan di Tepi Barat. Kami menekankan bahwa membunuh wanita Palestina dengan darah dingin, yang tertangkap kamera, dan membiarkannya mati kehabisan darah adalah kebijakan yang diadopsi oleh militer pendudukan Israel justru mengungkap kedok sejati mereka yang bersenang-senang dengan membuat rakyat Palestina menderita selama 70 tahun terakhir,” pungkasnya.

Sumber: Islamic Women’s Movement – Hamas
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment