Kementerian Dalam Negeri Yaman di Sanaa menyatakan mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh terbunuh oleh pemberontak Houthi di dekat Sanaa Yaman pada Senin (4/12).
Sebelumnya beredar video di media sosial yang menampakkan mayat menyerupai Ali Abdullah Saleh diangkut oleh milisi Houthi ke sebuah truk.
Pimpinan Redaksi Yaman Post Hakim Al-Masmari mengatakan rumah Saleh dikepung selama dua hari terakhir oleh milisi Houthi.
“Pada hari Senin mereka menyerang rumah tersebut, dia berhasil lolos namun ditemukan di sebuah kendaraan yang bentrok dengan pasukan pemeriksaan Houthi lalu terjadi bentrok dan terbunuh bersama para pembantu seniornya” kata Hakim.
Ali Abdullah Saleh (75) telah memerintah Yaman selama lebih dari tiga dekade sebelum akhirnya digulingkan pada tahun 2012. Meski telah dijatuhkan, Saleh tetap menjadi pemain kunci di tahun-tahun berikutnya dan memainkan peran penting dalam konflik yang sedang berlangsung di negara ini.
Sementara Koordinator Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Jamie McGoldrick menyatakan perang di Yaman merupakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia, yang menewaskan sedikitnya 10.000 orang dan menyebabkan kelaparan dan penyakit yang meluas.
PBB menyerukan jeda kemanusiaan atau gencatan senjata pada Selasa (5/12) di Sanaa sebab masih banyak penduduk sipil yang terjebak di rumah mereka.
“Saya meminta semua pihak yang terlibat dalam konflik agar segera membuat jeda kemanusiaan mulai hari Selasa 5 Desember, antara pukul 10 pagi sampai 4 sore untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan rumah mereka dan mencari bantuan dan perlindungan dan untuk memfasilitasi pergerakan lembaga kemanusiaan untuk menjamin kelangsungan hidup para penduduk sipil” kata Jamie McGoldrick.
Sumber: aljazeera.com
Penulis & Penerjemah: Ahmad Jilul Qur’ani Farid
Editor: Muhammad Nashir