Suaramuslim.net -Taqabbalallahu minna waminkum, sebentar lagi bulan Ramadan usai dan saatnya kita menyambut hari nan fitri. Untuk menyambut hari kemenangan umat muslim di seluruh dunia ini, berbagai negara memiliki perayaan tersendiri.
Perayaan tersebut diperingati setiap tahun dan telah menjadi tradisi dalam kebudayaan pada masing-masing negara, tentunya dengan catatan pada saat tidak ada pandemi ya.
Apa saja kemeriahan dalam merayakan budaya lebaran di berbagai negara?
1. Lebaran di Indonesia
Perayaan Idulfitri di berbagai negara pertama yaitu Indonesia. Di Indonesia sendiri terdapat banyak tradisi dari daerah-daerah setempat saat lebaran yang berbeda-beda. Pada umumnya, perayaan Idulfitri di Indonesia ditandai dengan mengumandangkan takbir di malam menjelang Idulfitri, halal bi halal, mudik, berziarah ke makam keluarga, dan sebagainya.
Masyarakat Indonesia pun biasanya melakukan acara makan bersama keluarga besar dengan menu khas lebaran. Setiap suku di Indonesia memiliki ciri khas makanan khas lebaran yang berbeda-beda.
2. Seker Bayram dari Turki
Di Turki hari raya Idulfitri dikenal dengan nama Ramadan Bayram atau Seker Bayram yang memiliki arti Perayaan Manisan. Sama seperti negara muslim lainnya, orang Turki juga pergi ke masjid, dan berkumpul bersama keluarga.
Yang membedakan jika anak-anak di negara lain mendapatkan uang hari raya, di Turki anak-anak akan mengunjungi rumah tetangga untuk mengucapkan hari raya. Lalu sebagai hadiah mereka akan mendapatkan permen atau makanan khas seperti Baklava.
Sekilas tradisi pemberian permen ini terdengar seperti perayaan Halloween di Amerika, namun tentu saja dengan suasana yang jauh berbeda.
3. Idulfitri di Amerika Serikat
Menjadi salah satu agama minoritas membuat perayaan hari raya Idulfitri di Amerika Serikat berbeda dengan kebanyakan negara lainnya. Di Amerika Serikat, tidak semua perusahaan memberikan jatah libur untuk merayakan hari yang istimewa ini.
Karena itu, kebanyakan umat muslim di Amerika Serikat akan memilih tidak bekerja atau pergi sekolah pada hari raya Idulfitri. Karena kebanyakan muslim di Amerika adalah imigran, maka perayaan Idulfitri di setiap keluarga akan berbeda-beda tergantung dari negara mana mereka berasal.
Meski begitu, di masjid atau Islamic Center biasanya akan mengadakan acara istimewa untuk merayakan hari raya Idulfitri.
4. Idulfitri di Arab Saudi
Islam adalah agama resmi di Arab Saudi, maka tak heran jika mayoritas penduduk di sini adalah muslim. Perayaan Idulfitri di Timur Tengah ini tentu tak kalah meriah dengan negara lainnya.
Di sini, Idulfitri dirayakan setiap keluarga dengan memasak berbagai sajian istimewa untuk dinikmati selepas salat ied. Setelahnya, anak-anak kecil di Arab Saudi ramai berburu hadiah seperti permen dan berbagai mainan. Tak hanya itu, momen Idulfitri juga dijadikan sarana untuk para orang dewasa untuk membagikan gandum dan berbagai bahan pokok lainnya kepada para duafa secara acak.
5. Chaand Raat di India
Meskipun umat muslim menjadi minoritas di India, namun bukan berarti perayaan Idulfitri di sini tak meriah. Idulfitri yang dikenal Chaand Raat di India diperingati dengan hadirnya berbagai bazar dan dijadikan kesempatan bagi umat muslim untuk berbelanja keperluan hari raya, di antaranya baju baru atau bahan makanan khas Chaand Raat seperti Sheer Khurma ataupun Servai.
Sebagai simbolis, para wanita juga akan menghiasi tangan mereka dengan henna dan pakaian tradisional. Tak hanya di India, Chaand Raat juga dirayakan di berbagai negara Asia Selatan lainnya, seperti Sri Lanka, Bangladesh, Pakistan, dan Nepal.
6. Sayyid Ajjal di Cina
Islam memang merupakan agama minoritas di Cina, namun bukan berarti jumlah muslim di negara ini sedikit. Perayaan Lebaran terbesar di Cina adalah di daerah Xinjiang dan Yunnan. Karena, di kedua wilayah ini dihuni oleh masyarakat yang mayoritasnya beragama Islam.
Seperti biasa, setelah salat ied, umat Muslim di Cina akan bersilaturahmi dan makan bersama dengan keluarga dan tetangga terdekat.
Seusai bersilaturahmi, mereka akan mengunjungi makam leluhur atau makam tokoh Muslim setempat untuk berziarah dan membersihkan makam sambil membacakan doa kepada mereka.
Doa tersebut juga ditujukan untuk umat Muslim yang meninggal pada masa pemerintahan Dinasti Qing dan Revolusi Kebudayaan. Pada hari Lebaran mereka akan mengenakan baju khas Lebaran, yaitu bagi kaum pria akan mengenakan jas yang khas dan kopiah berwarna putih, sedangkan kaum wanita akan menggunakan baju hangat dan kerudung.
7. Bajram dari Kosovo
Di Kosovo, hari raya Idulfitri dikenal dengan nama Bajram. Di hari Bajram, penduduk Kosovo akan bangun lebih pagi dari biasanya. Para pria pergi ke masjid untuk melaksanakan salat eid sedangkan perempuan tinggal di rumah menyiapkan makanan tradisional berupa Pite, Borek, dan berbagai dessert seperti Baklava dan puding nasi.
Sepulang salat, orang-orang akan keluar rumah dan berkeliling untuk saling memberikan ucapan selamat hari raya. Setelah satu jam, perayaan dilanjutkan dengan sarapan dan jamuan minum teh, kemudian ditutup dengan pergi mengunjungi keluarga dan merayakan Bajram bersama.