10 Amalan Penunjang Takwa 

10 Amalan Penunjang Takwa 

puluh Amalan Penunjang Takwa

Suaramuslim.net – Kata takwa seringkali diperbincangkan, terutama oleh khatib shalat Jum’at. Namun, supaya takwa tidak berhenti pada tataran teori, ada pertanyaan lanjutan yang perlu dijawab: amal apa saja yang bisa menunjang seseorang agar bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala? Dalam Al Quran, ada sepuluh amalan yang bisa menunjang ketakwaan seseorang.

  1. Tidak mendekati larangan Allah dan menelaah ayat-ayat-Nya.

Dalam surah Al Baqarah (2) ayat 187, setelah Allah menjelaskan tentang masalah puasa, ayat itu dipungkasi dengan, “Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.
Oleh karena itu, orang yang ingin bertakwa kepada Allah tidak boleh mendekati larangan Allah dan menelaah ayat-ayat Allah yang sudah diterangkan oleh-Nya.

2. Tak jemu mengingatkan orang mengenai hari kiamat.

Allah berfirman, “dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang aku akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa’atpun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa,” (QS Al-An`am [6]: 51)

Pada ayat ini, dengan memberi peringatan kepada orang mengenai hari kiamat, adalah salah satu faktor yang bisa membuat orang lain bertakwa.

3. Mengingatkan orang agar senantiasa bertakwa.

Firman Allah ta’ala, “dan tidak ada pertanggungjawaban sedikitpun atas orang-orang yang bertakwa terhadap dosa mereka; akan tetapi (kewajiban mereka ialah) mengingatkan agar mereka bertakwa,” (QS Al-An`am [6]: 69).

Dalam ayat ini, rupanya, mengingatkan orang terkait kebaikan juga merupakan faktor determinan dalam menunjang ketakwaan seseorang.

4. Menerangkan sebagian ayat ancaman secara berulang-ulang dalam Al Quran.

Allah berfirman: “dan Demikianlah Kami menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al Quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka,” (QS Thaha [20]: 113).

Dengan menerangkan ancaman Al Quran berulang-ulang, akan menunjang ketakwaan seseorang. Ancaman biasanya menimbulkan rasa takut. Sedangkan salah satu arti takwa itu sendiri adalah takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

5. Mentadabburi perumpamaan-perumpamaan yang ada dalam Al Quran dan bahasa Al Quran. Ini sesuai dengan firman-Nya: “Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran. [27] (ialah) Al Quran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa [28],” (QS Az-Zumar [39]: 27 – 28)

6. Beribadah kepada Allah ta’ala.

Allah berfirman: “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,” (QS Al-Baqarah [2]: 21)

Maka tidak akan mungkin orang bisa bertakwa kalau dia tak menjalaknan ibadah dengan baik kepada Allah. Karena ibadah adalah sarana paling efektif untuk menunjang orang bertakwa.

7. Berpegang teguh dengan kitab Allah dan mengingat-ingat apa yang ada di dalamnya.

Firman-Nya, “dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkatkan gunung (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): “Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertakwa,” (QS Al Baqarah [2]: 63)

Kisah antara Nabi Musa ‘alahissalam dengan kaumnya tersebut, menunjukkan bahwa dengan berpegang teguh pada kitab Allah, maka akan mendekatkannya pada takwa.

8. Mempraktikkan hukum Allah.

Dalam Al Quran disebutkan bahwa mempraktikkan hukum Allah adalah satu diantara faktor penunjang ketakwaan seseorang. Misalnya, setelah Allah membahas mengenai hukum qisash, di akhir ayat disebutkan, “dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa” (QS Al-Baqarah [2]: 179)
Bayangkan jika hukum Allah bisa ditegakkan dalam suatu komunitas, pasti akan terbina komunitas yang bertakwa kepada-Nya.

9. Puasa.

Dalam surah Al-Baqarah (2) ayat 183 disebutkan, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Jadi, ibadah puasa bukan sekadar kewajiban yang ditetapkan Allah baik untuk umat Islam atau sebelumnya. Ibadah ini secara khusus disebut sebagai faktor yang bisa menunjang ketakwaan seseorang.

10. Mengajak orang agar mengikuti jalan yang lurus dan tidak mengikuti jalan-jalan lain supaya tidak terpecah-pecah.

Ini sesuai dengan firman-Nya: “dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa,” (QS Al-An`am [6]: 153). Dengan demikian, mengajak orang mengikuti jalan yang lurus juga merupakan faktor yang bisa mendekatkan diri pada ketakwaan.

Jadi, dengan tak mendekati larangan Allah -menelaah ayat-ayat-Nya, mengingatkan dahsyatnya hari kiamat, mengingatkan orang agar bertakwa, menerangkan ayat terkait ancaman secara berulang, mentadabburi ayat perumpamaan sekaligus bahasa Al Quran, beribadah kepada Allah, berpegang teguh kepada Kitab Allah, mempraktikkan hukum Allah, puasa dan mengajak orang pada jalan yang lurus, maka akan mempermudah kita mencapai takwa.

Kontributor: Mahmud Budi Setiawan
Editor: Oki Aryono

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment