3 Langkah Menghadirkan Sosok Pahlawan di Rumah

3 Langkah Menghadirkan Sosok Pahlawan di Rumah

3 Langkah Menghadirkan Sosok Pahlawan di Rumah
Ilustrasi anak kecil duduk. (Foto: Alif.id)

Suaramuslim.net – Pahlawan berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu phala-wan yang berarti orang yang dari dirinya menghasilkan buah (phala) yang berkualitas bagi bangsa, negara, dan agama) adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani (wikipedia).

Jika mendengar kata Pahlawan, mungkin yang teringat di benak kita adalah para pejuang yang telah mengabdikan jiwa dan raganya demi kemerdekaan Indonesia. Selain para pahlawan nasional yang kita kenal, sejarah telah mencatat kepahlawanan besar dari sosok manusia mulia nan agung. Pahlawan yang disegani baik oleh kawan maupun lawan sebab keluhuran akhlaknya. Oleh karena itu, jangan sampai anak-anak kita lebih mengenal sosok pahlawan fiksi atau figur terkenal yang buruk akhlaknya.

Akhlak yang Terpuji

Pada 12 Rabiul Awwal 570 M lahir seorang manusia mulia yang ditugaskan sebagai Nabi penutup. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam lahir dari pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahb. Keduanya berasal dari suku Quraisy. Nabi Muhammad diutus untuk memperbaiki akhlak kaum Quraisy yang jahiliah (diliputi kebodohan). Sejak sebelum diutus menjadi Rasul telah tampak keluhuran akhlak Nabi Muhammad yang jujur dan amanah dalam berdagang. Selain itu, beberapa sifat terpuji lainnya juga melekat dalam diri Nabi.

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (Q.S. Al-Ahzab (33) : 21).

Lebih lanjut, sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Sesungguhnya aku (Rasulullah) diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (H.R. Ahmad 2/381).

Nabi Muhammad sebagai Pahlawan Sepanjang Zaman

Michael H. Hart, seorang astronom dan ahli sejarah, menempatkan Nabi Muhammad sebagai tokoh nomor satu di antara 100 tokoh besar dunia dalam bukunya “The 100”.

Nabi Muhammad adalah seorang manusia biasa yang menjalankan berbagai peran dalam kehidupan. Beliau adalah hamba Allah yang paling takwa, ayah yang penyayang, suami yang baik, sahabat yang dicintai dan pemimpin yang mengayomi. Dalam perannya sebagai seorang panglima perang, Nabi Muhammad mengajarkan para sahabat tawadhu, ketabahan dan pantang menyerah. Nabi Muhammad dan para sahabatnya adalah para pahlawan Islam yang berjuang menegakkan agama Allah. Pahlawan yang membawa nilai-nilai Al Quran.

Lantas, bagaimana menghadirkan sosok pahlawan ini di rumah? Berikut 3 langkah agar kita dan keluarga kita bisa meneladani akhlak Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

  1. Membaca siroh Nabi

Untuk bisa meneladani figur Nabi Muhammad sebagai pahlawan di rumah, kita perlu mengkaji tentang siroh Nabi. Membaca buku siroh Nabi yang mengulas kisah hidup beliau secara rinci dari lahir hingga wafat dan berbagai peristiwa penting yang menyertainya akan membuat kita lebih mengetahui tentang sifat dan meneladani akhlak beliau serta memahami berbagai sisi kehidupan beliau. Dengan mengenal sosok Nabi Muhammad, kita akan semakin mencintainya. Kecintaan inilah yang dapat dijadikan bekal di akhirat kelak.

Anas Radhiyallahu Anhu (sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yang meriwayatkan hadits ini) mengatakan, “Kami tidak pernah merasakan kebahagiaan sebagaimana kebahagiaan kami ketika mendengar sabda Rasulullah, ‘Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.'” (H.R. Bukhari).

Lebih lanjut, membacakan buku siroh untuk anak-anak di rumah bermanfaat untuk mengenalkan figur pahlawan yang dapat dijadikan idola. Selain itu, mengkaji siroh nabawi di majelis taklim dapat menjadi alternatif cara untuk lebih mengenal Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

  1. Menghidupkan sunah-sunah Nabi di rumah

Menjadikan Nabi Muhammad sebagai sosok pahlawan dan idola berarti meneladani perkataan dan perbuatan Nabi. Meneladani Nabi Muhammad bisa dilakukan dengan menghidupkan sunah-sunah beliau di rumah, seperti mencontoh beberapa adab dalam aktivitas keseharian, menjalankan ibadah sunah, dll.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membenci sunahku maka ia bukan termasuk dari golonganku.” (H.R. Bukhari no. 5063 dan Muslim no. 1401).

  1. Mengajak anggota keluarga untuk selalu berpegang teguh pada Al Quran dan hadis

Sangat banyak tantangan di era milenial ini dalam menjalankan kehidupan yang sesuai dengan syariat Islam. Oleh karena itu, kita hendaknya tidak mengikuti arus yang sedang tren tetapi mengembalikan segala urusan berdasarkan sumber pegangan hidup, yaitu Al Quran dan hadis.

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya aku telah tinggalkan kepada kalian dua perkara yang kalian tidak akan tersesat setelahnya yaitu kitabullah dan sunahku.” (H.R. Al-Hakim 1/93).

Wallahua’lam.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment