Suaramuslim.net – Mendidik anak untuk salat adalah kewajiban orang tua. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam memberikan tuntunan kepada orang tua untuk mendidik anak-anaknya salat sejak mereka berumur 7 tahun. “Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan sholat ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur 10 tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka.” (H.R. Abu Daud no. 495).
Namun, mengajak anak untuk salat bukan perkara mudah. Terlebih salat subuh yang waktu salatnya pagi hari adalah saat di mana anak masih mengantuk. Menurut Savitry Indrawardhany seorang Quranic Parenting Motivator, ada beberapa tips membangunkan anak salat subuh:
1. Pastikan anak cukup tidur.
Para ahli sepakat bahwa jam tidur malam anak adalah sebanyak 7-8 jam. Oleh karena itu, persiapkan anak untuk tidur maksimal jam 9 malam dan bangun jam 4 pagi (anak sudah tidur selama 7 jam). Selain itu, kondisikan keadaan anak dan tempat tidurnya. Pastikan anak dalam keadaan bersih, tempat tidur bersih dan nyaman, ruangan cukup sirkulasi udara dan pencahayaan dalam kondisi remang-remang atau lampu padam. Hal ini membantu anak agar lebih nyaman dan lebih cepat tidur serta membantu tidur anak agar lebih berkualitas. Sehingga akan lebih mudah bagi Ayah dan Bunda membangunkan anak salat subuh.
Lebih lanjut, biasakan anak melakukan sunah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam sebelum tidur, yaitu:
- Berwudhu sebelum tidur.
- Membersihkan tempat tidur 3 kali sambil membaca ta’awudz.
- Ajak anak untuk berniat bangun sebelum subuh dan mandi sebelum salat subuh.
- Bimbing anak untuk berdoa sebelum tidur dan membaca zikir penjagaan (Al-Fatihah, Ayat Kursi, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas) lalu ditiupkan pada telapak tangan dan diusapkan ke seluruh tubuh).
2. Perhatikan asupan gizi anak.
Kebiasaan anak yang mengkonsumsi makanan berkadar gula tinggi membuat anak kesulitan untuk mengontrol dirinya sendiri. Para ahli kesehatan menemukan bahwa makanan berkadar gula tinggi memberi energi instan yang memaksa untuk segera dikeluarkan. Sumber makanan dari pati (nasi, mie, tepung-tepungan, umbi-umbian) dan makanan manis (gula pasir, buah dan sayuran tertentu) memicu insulin dalam tubuh sehingga memaksa tubuh untuk bergerak. Sementara organ-organ tubuh sudah lelah dan siap untuk memperbaiki diri dengan tidur di malam hari.
Hal ini menimbulkan dilema. Anak sudah mengantuk tapi tubuhnya memaksanya untuk mengeluarkan energi. Anak pun jadi sulit tidur. Oleh karena itu, hindari memberi makanan berkarbohidrat dan makanan dari tepung-tepungan (nasi, mi, martabak dll), serta makanan manis (susu, teh manis, dll) maksimal tiga jam sebelum tidur. Jika anak merasa lapar, berikan protein tinggi seperti ayam, daging, atau ikan yang memberikan rasa kenyang namun tidak membuat tubuh bekerja ekstra untuk mengolah makanan.
3. Biasakan anak mandi sebelum subuh.
Saat tidur, tubuh anak bekerja memperbaiki sel yang rusak dan menggantinya dengan sel yang baru. Organ tubuh juga diperbaiki. Efeknya, saat bangun tidur tubuh akan terasa lemas, lebih berminyak dan cenderung berkeringat. Hasil buangan berupa sel-sel kulit mati yang menempel di tubuh perlu segera dibersihkan dengan mandi air segar. Air segar akan memberikan oksigen pada kulit, mata jadi terbuka dan otak pun lebih segar. Mandi sebelum subuh juga bermanfaat dari segi kesehatan. Oleh karena itu, biasakan anak untuk mandi sebelum subuh.