Suaramuslim.net – Kita disarankan memakan kurma ketika berbuka puasa. Kandungan dalam buah kurma bisa mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.
Namun, tahukah teman-teman? Selain kurma, ada buah lain yang bisa dijadikan menu buka puasa, lho!
Buah memiliki berbagai vitamin dan nutrisi yang baik bagi tubuh. Lantas, buah apa saja kah yang baik dikonsumsi selama bulan suci Ramadan selain kurma? Simak rekomendasi dari suaramuslim.net berikut ini!
1. Semangka
Puasa akan menyebabkan tubuh dehidrasi setiap harinya karena menahan haus selama 14 jam. Bila tidak minum cukup air saat sahur, tubuh akan mengalami penurunan jumlah cairan dan menyebabkan kepala pusing atau mungkin mual.
Untuk membuat tubuh kembali terhidrasi, buah untuk buka puasa yang cocok kamu konsumsi adalah semangka. Buah semangka dapat dinikmati sebagai makanan pembuka atau pencuci mulut ketika berbuka puasa.
Semangka mengandung 91% air di dalam dagingnya. Selain itu daging buah ini juga mengandung likopen yang bekerja sebagai antioksidan. Selebihnya, semangka juga mengandung citrulline dan arginine yang baik untuk mengaja kesehatan jantung dan mengurangi timbunan lemak yang menyebabkan kolesterol dan serangan jantung.
2. Melon
Melon adalah buah yang rendah kalori dan memiliki banyak kandungan air, yang membuat tubuh kembali terhidrasi saat buka puasa.
Hanya 1 cangkir melon (150-160 gram), seperti melon atau semangka, menghasilkan 46-61 kalori. Meskipun rendah kalori, melon kaya akan serat, kalium, dan antioksidan, seperti vitamin C, beta-karoten, dan likopen.
Mengonsumsi buah-buahan dengan kadar air yang tinggi juga dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, semangka memang memiliki indeks glikemik yang tinggi, jadi kontrol porsinya ya.
Buah yang cocok untuk buka puasa ini dapat dinikmati dalam keadaan segar, seperti dipotong dadu, campuran es buah, smoothie, atau dibuat salad buah.
3. Apel
Apel merupakan salah satu buah yang dikenal memiliki banyak manfaat. Saat berbuka puasa, satu buah apel dapat membantu sistem pencernaan kamu perlahan-lahan menyiapkan organ-organnya untuk menerima makanan yang lebih kompleks.
Meski kandungan air pada apel tidak sebanyak semangka, tetapi apel memiliki kandungan serat cukup tinggi yang juga berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh selama puasa.
Saat kamu berpuasa, kecenderungan untuk makan berlebih menjadi lebih tinggi, apalagi saat berbuka puasa. Kamu sudah tidak makan selama hampir 12 jam, maka kamu merasa tidak apa-apa jika makan banyak saat berbuka.
Hal ini tentu tidak baik karena dapat meningkatkan risiko kegemukan. Dengan mengonsumsi apel sebelum makan besar, kamu dapat mengurangi keinginanmu untuk makan berlebihan saat berbuka.
Selain membantu kerja sistem pencernaan tubuh, serat dalam apel dapat memberimu efek kenyang, sehingga mencegah untuk mengambil makanan lebih banyak daripada yang kamu butuhkan.
Selain itu manfaat apel bagi kesehatan juga tidak dapat diragukan lagi. Mulai dari mengurangi risiko diabetes, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, menjaga kesehatan jantung, mencegah katarak, hingga melindungi tubuh dari efek buruk radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker.
4. Anggur
Buah kecil ini bisa menjadi alternatif kamu berbuka puasa. Rasanya yang segar dan manis bisa membantu menggantikan cairan dan gula yang hilang selama berpuasa.
Anggur juga termasuk jenis buah yang gampang dicerna karena tinggi air dan mengandung serat, sehingga baik dimakan sebelum kamu mulai makan utama saat berbuka puasa. Ini mempersiapkan sistem pencernaan kamu sebelum memproses jenis makanan yang lebih kompleks.
Selain itu anggur juga memiliki banyak manfaat kesehatan lain. Dengan kandungan air dan seratnya, anggur dapat membantu mengatasi sembelit. Potasium dalam anggur berperan dalam mencegah bertambah parahnya tekanan darah tinggi.
Studi kohort yang dilakukan pada tahun 2013 menyatakan bahwa konsumsi anggur dapat mengurangi risiko terjadinya diabetes tipe 2 pada orang dewasa. Anggur juga dapat membantu mengurangi tingkat keparahan alergi seperti hidung berair, mata merah, dan bersin-bersin.
Antoksidan dalam anggur yang dikenal sebagai polifenol juga dapat mengurangi bahkan mencegah risiko terjadinya kanker paru-paru, kanker pankreas, kanker prostat, dan kanker usus besar.