4 Politisi Raih Moeslim Choice Democracy Award

4 Politisi Raih Moeslim Choice Democracy Award

4 Politisi Raih Moeslim Choice Democracy Award
Yusril Ihza Mahendra dan Rizal Ramli. (Foto: moeslimchoice.com)

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Empat politisi muslim Indonesia terkemuka meraih penghargaan Moeslim Choice Democracy Award. Keempat politisi itu adalah Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang juga Ketua Umum PAN, Mantan Menko Maritim yang juga ekonom Dr Rizal Ramli, Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, serta senator asal DKI Jakarta, anggota Dewan Perwakilan Daerah RI Fahira Fahmi Idris.

“Democracy Award adalah penghargaan bagi para politisi yang memperjuangkan kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan, serta kemaslahatan bagi umat Islam dan bangsa ini,” ungkap Ketua Panitia Moeslim Choice Award, Zulfahmi Jamba, di acara penyerahan penghargaan yang berlangsung di Ballroom Pullman Hotel, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat seperti dilansir laman Moeslimchoice, Kamis (13/12).

Penghargaan untuk Zulkifli Hasan, menurut Zulfahmi, berdasarkan perannya dalam menegakkan demokrasi di Indonesia melekat erat dengan jabatannya.

“Meski kerap berseberangan dengan kekuasaan, ia mampu menempatkan diri sebagai tokoh bangsa yang menjaga silaturahmi tak pandang latar belakang politik maupun keyakinan sesama anak bangsa,” ungkapnya.

Sedangkan Rizal Ramli, sambungnya, salah satu sahabat terbaik tokoh Nahdlatul Ulama, Kiai Haji Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini tak pandang siapa penguasa, ia tak segan bersuara keras jika penyelewengan terjadi.

“Tapi, kritiknya bukan asal bunyi karena pasti disertai solusi mumpuni. Tak heran, pemerintah berkali-kali memberinya misi sulit membenahi persoalan-persoalan rumit,” kata Zulfahmi.

Begitu juga Yusril Ihza Mahendra. Menurut Zul, sebagai pengacara, ahli hukum tata negara, juga politisi kawakan, tenaga dan pemikiran putra Belitung Timur ini selalu dibutuhkan setiap pemerintahan yang berkuasa di Indonesia,” ujarnya.

Sementara Fahira, Zul bilang perempuan politisi ini menegakkan demokrasi dalam arti sesungguhnya.

“Lihat saja perlawanannya gigih terhadap rancangan peraturan yang tidak berpihak pada umat, misalnya, UU Ormas yang berpotensi anti-demokrasi,” kata Zul.

Menurut Zul, Fahira senantiasa mengingatkan semua bahwa demokrasi selalu beriringan dengan peran lembaga peradilan diberi peran dalam menjaga check and balance dari pemegang kekuasaan. Fahira juga satu dari sedikit politisi yang konsisten mendorong realisasi RUU Larangan Minuman Beralkohol.

Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment