40 Penghafal Al Qur’an Resmi Diwisuda STIDKI Arrahmah

40 Penghafal Al Qur’an Resmi Diwisuda STIDKI Arrahmah

SURABAYA (Suaramuslim.net) – Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Arrahmah Surabaya resmi mewisuda 40 mahasiswanya yang hafal Al-Qur’an 30 juz. Momen haru itu terlaksana di Empire Palace, Sabtu 14 Desember 2019.

“Alhamdulillah kami telah mewisuda 40 penghafal Al-Qur’an yang telah menyelesaikan hafalannya 30 juz. dari ke-40 itu ada yang berbaju hitam dan bersarung putih, itu hafal 30 juz dan juga lolos berbagai ujian seperti dites per 5 juz, yang berkopiah hitam dan bercelana hitam itu hanya lulus 30 juz, namun semua sama,” ujar Muhammad Anfaul Ulum, koordinator tahfiz STIDKI Arrahmah saat ditemui Suaramuslim.net di sela proses penghargaan wisudawan.

Ustaz Anfaul, sapaan akrabnya, menggarisbawahi yang diwisuda tersebut bukan semua semester akhir, namun yang sudah hafal Al-Qur’an 30 juz.

“Ini semua bukan dari semester 8 atau akhir, ada juga yang semester 6 yang sudah diwisuda, jadi STIDKI Arrahmah mewisuda mahasiswa bukan yang sekadar semester 8, namun yang sudah hafal 30 juz, karena ada mata kuliah tahfiz yang wajib diselesaikan dan 1 semester mata kuliah itu ada program 5 juz setiap semesternya,” tambah ustaz Anfaul yang juga menjadi ketua panitia dalam wisuda tersebut.

Dari seluruh mahasiswa ada juga yang saat menjadi mahasiswa baru, baru hafal beberapa juz, kemudian di STIDKI berhasil menamatkan seluruh hafalan.

“Masuk STIDKI Arrahmah itu minimal harus hafal 3 juz, nah banyak dari mahasiswa yang berhasil hafal Al Qur’an di tahun ke-3 atau tepatnya saat semester 7 atau 8,” tambahnya.

Jumlah mahasiswa STIDKI Arrahmah sendiri ada 117 yang berasal dari Papua hingga Aceh. Biasanya mereka mendapatkan motivasi menghafal dari ustaz-ustaz pengajar di STIDKI Arrahmah untuk bukan sekadar menghafal.

“Penghafal Al-Qur’an itu menjadi keluarga Allah di bumi, karena hatinya menjadi wadah Al-Qur’an, juga akan memberi hadiah mahkota kepada orang tua di akhirat,” tambah ustaz Anfaul saat memberikan nasihat.

“Mahasiswa STIDKI tidak boleh sekadar menghafal, tapi juga harus membaca banyak dan semakin dekat dengan Allah SWT,” pungkasnya.

Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment