Suaramuslim.net – Lebih dari 400 orang telah terbunuh di Ghouta Timur Suriah hingga Kamis (22/2) akibat lima hari serangan dan bombardir melalui udara oleh pasukan Rezim Bashar Assad dengan dukungan pesawat tempur Rusia.
The Syrian Observatory for Human Rights mengatakan setidaknya 403 orang tewas termasuk 150 anak-anak, dan ampir 2.120 lainnya luka-luka dalam serangan yang dimulai sejak hari Ahad tersebut.
Data Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut hampir 400,000 orang terkepung di Ghouta Timur. Dan saat ini kehidupan mereka berada di bawah ancaman bom serta kesulitan mendapatkan makanan dan obat-obatan.
“Kami nyaris tidak makan sejak kemarin, saya makan makanan basi, toko-toko kehabisan barang, kami membeli dua kaleng kecil keju, dan tujuh roti bundar hari ini, makanan itu kami bagi bersama ibu, istri dan tiga saudara” kata warga Ghouta Bilal Issa dilansir dari CNN.
Utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Kamis (22/2) menekankan gencatan senjata begitu mendesak untuk segera dilakukan.
“Situasi kemanusiaan di Ghouta Timur sangat memprihatinkan dan oleh karena itu kita memerlukan gencatan senjata untuk menghentikan pemboman yang kedua di Ghouta Timur dan serangan mortir di Damaskus,” kata Staffan dilansir dari Aljazeera.
Dia menambahkan bahwa gencatan senjata harus diikuti dengan dibukanya akses kemanusiaan tanpa hambatan dan sebuah evakuasi untuk orang-orang yang terluka untuk keluar dari Ghouta Timur.
Penulis/Penerjemah: Ahmad Jilul Qur’ani Farid