7 informasi yang kamu tidak ketahui tentang kelahiran Nabi

7 informasi yang kamu tidak ketahui tentang kelahiran Nabi

Sejarah Masjid Nabawi
Payung Masjid Nabawi. (Foto: Umroh.com)

Suaramuslim.net – Mencintai Nabi adalah gerbang awal untuk bisa meneladani manusia terbaik ini. Cinta bisa diawali dengan kenal dan belajar tentang kehidupan Nabi. Nah, dari sekian banyak lembaran kehidupan khususnya kelahiran beliau shallallahu alaihi wasallam, ada tujuh informasi penting yang tidak boleh kamu lewatkan berikut ini.

  1. Nabi lahir 50 hari setelah Tahun Gajah

Artinya 50 hari setelah Abrahah berusaha menghancurkan Ka’bah. Dia adalah anak pertama yang lahir setelah itu. Waktu kelahirannya sungguh menakjubkan: waktu fajar. Ia lahir 500 tahun setelah Isa alaihis salam, artinya ketika bumi mencapai puncak kegelapan dan seolah-olah arti dari semua ini, tidak peduli seberapa parah sebuah krisis, biarkan dirimu memiliki harapan untuk fajar yang baru.

  1. Nabi lahir di rumah ibunya

Ibunda Aminah binti Wahb, di Jabal al-Marwah, artinya di bagian paling bergengsi di Mekkah, sekitar 200 meter dari Ka’bah, dan sekarang menjadi perpustakaan.

Ibunda Aminah berkata: “Ketika hamil, aku melihat cahaya yang keluar memenuhi istana-istana di hadapanku ke arah Busro (kota pertama di wilayah Syam dari arah Mekkah).”

Sungguh luar biasa, di masa berikutnya kota pertama penaklukan Islam di Syam adalah Busro.

  1. Ibunda Aminah merasa sakit perut di malam hari, lalu 4 perempuan mengelilinginya

Empat orang ini memiliki peran dalam kelahiran Nabi. Mereka adalah Ummu Aiman (ibunda Usamah bin Zaid), Asy-Syifa (ibunda Abdurrahman bin Auf), Fatimah (ibunda Utsman bin Abil Ash) dan Tsuwaibah (budak Abu Lahab, paman Nabi).

  1. Allah bukakan bagi empat perempuan itu rezeki yang besar karena berkah kehadiran dan peran mereka pada kelahiran Nabi

Ummu Aiman adalah budak Habasyah (Ethiopia) melahirkan Usamah bin Zaid, seorang panglima besar umat Islam.

Asy-Syifa melahirkan Abdurrahman bin Auf, satu dari 10 orang sahabat yang diberi kabar gembira akan masuk surga, termasuk orang terkaya dari yang paling kaya di antara kaum muslimin.

Fatimah ibunda Utsman bin Abil Ash, Ustman anaknya ini, masuk Islam dan kemudian menjadi sahabat yang banyak ilmunya.

Tsuwaibah budaknya Abu Lahab (paman Nabi), jadi orang merdeka. Abu Lahab memerdekakannya setelah mendengar kelahiran Nabi.

Dari sini, benarlah ungkapan “tempatkanlah dirimu di tempat-tempat penuh kebaikan, agar Allah memberkahimu dengan keberkahan yang besar.”

  1. Nabi dilahirkan pada hari Senin

Ketika Nabi ditanya mengapa engkau berpuasa pada hari Senin? Nabi menjawab, “Itu adalah hari aku dilahirkan.”

Maka sanggahlah orang yang mengatakan misalnya tentang kebid’ahan mensyukuri hari lahir. Karena Nabi sendiri memperingati kelahirannya dengan caranya sendiri.

  1. Ketika Nabi dilahirkan, kakeknya, Abdul Muttalib membawanya thawaf mengelilingi Ka’bah

Seakan “amalan” pertama yang “dilakukan” Nabi adalah thawaf di Ka’bah. Kemudian kakeknya memberi nama “Muhammad”. Ketika ditanya, mengapa engkau memberinya nama Muhammad, padahal ini bukan nama ayah dan kakekmu?

Abdul Muttalib berkata, “Aku menamakannya Muhammad agar dia terpuji di bumi dan terpuji di langit.”

Nama memiliki rahasia dalam kehidupan manusia. Kamu juga harus memiliki visualisasi masa depan anakmu, dengan memberi nama yang bagus kepada mereka.

  1. Perempuan pertama yang menyusui Nabi adalah Tsuwaibah

Dia adalah seorang budak, dan memiliki anak bernama Masruh, yang juga budak, namun menjadi saudara Nabi dalam persusuan. Sebagaimana saudara sepersusuan Nabi yang kedua, yaitu Hamzah bin Abdul Muttalib.

Jadi, saudara sepersusuan Nabi ini, ada yang dari kalangan budak dan ada yang bangsawan, karena Nabi diutus untuk semua. Semoga Allah memberi keberkahan dan kedamaian kepadanya.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment