Jakarta (Suaramuslim.net) – Praktik filantropi Islam berkeadilan sosial di Indonesia menunjukkan potensi perkembangan yang lebih tinggi menyusul penguatan semangat gerakan filantropi yang didasarkan pada basis ajaran Islam, kreativitas praktik, dukungan pemerintah dan pemenuhan kriteria-kriteria filantropi berkeadilan sosial. Hal ini disampaikan dalam temuan hasil riset Social Trust Fund (STF) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Saat ini sudah banyak berkembang filantropi Islam yang menunjukkan berkeadilan sosial”, ujar Direktur STF Dr. Amelia Fauzia dalam pemaparan riset dengan tajuk Fenomena Praktik Filantropi Masyarakat Muslim Dalam Kerangka Keadilan Sosial di Indonesia, Selasa (27/3) di Sequis Center, Jakarta.

Amelia juga menilai, lembaga-lembaga filantropi Islam di Indonesia sangat kreatif dalam menyalurkan bantuan-bantuan yang dihimpun dari dana masyarakat.

“Bahkan dengan filantropi di Amerika, lembaga-lembaga filantropi di negara kita lebih kreatif menyalurkan bantuan-bantuan tersebut”, tambahnya.

Direktur Program Dompet Dhuafa Sabeth Abilawa, juga mengakui bahwa penyaluran bantuan-bantuan tersebut sudah berkembang dari tahun ke tahun. Menurutnya, Dompet Dhuafa sendiri sudah mengembangkan program anti korupsi yang digerakkan dengan dana yang dihimpun dari masyarakat.

“Karena kita sadar bahwa korupsi juga salah satu penyebab kemiskinan, makanya kemudian kita membuat Pusat Studi Anti Korupsi (PATK)”, ujar Sabet Alawa yang juga menjadi salah satu pembicara di pemaparan diskusi tersebut.

Selain Sabet Alawa dari Dompet Dhuafa, sejumlah tokoh juga hadir seperti Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Prof Azyumardi Azra, ketua Perhimpunan Filantropi Indonesia Ir Erna Witoelar, Badan Amil Zakat Nasional KH Masdar F Mas’udi.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir