Suaramuslim.net – Ciri-ciri indonesia di ambang kehancuran sudah semakin jelas. Negeri yang subur makmur ini menjadi incaran banyak negara. Ancaman dari luar dan dari dalam semakin terasa. Krisis multi dimensi ini sulit disembuhkan; penguasaan aset-aset negara oleh asing semakin merajalela, serangan ideologis, politis dan ekonomis oleh negara lain terasa semakin gencar, hilangnya identitas bangsa dengan semakin pudarnya rasa nasionalisme masyarakat di negeri ini, juga gurita korupsi yang semakin akut.
Ironisnya, masyarakat seolah semakin menikmati adanya gempuran yang bertubi-tubi ini. Tanpa merasa terancam, masyarakat dengan senang hati lebih memilih produk luar negeri dibandingkan produk sendiri. Masyarakat lebih membanggakan identitas budaya lain ketimbang budaya sendiri. Sikap hedonisme menjadi panutan semua kalangan di negeri ini.
Lebih memprihatinkan lagi, penguasa negeri ini tanpa merasa berdosa memeras rakyatnya sendiri dengan dalih kesejahteraan, menjual aset-aset negeri ini kepada pihak asing. Tidak jarang penguasa memperkosa rakyat dengan menjual jasa perusahaan dalam negeri kepada rakyatnya dengan harga yang sangat mahal. Penguasa negeri ini telah menyalahgunakan kekuasaan untuk memeras rakyatnya sendiri.
Kondisi memprihatinkan ini jika dibiarkan tentu akan mengancam eksistensi bangsa. Kejayaan bangsa ini akan segera pudar seiring dengan memudarnya rasa nasionalisme masyarakat. Saat ini kecenderungan untuk bergantung kepada negara lain sudah sangat jelas. Seperti misal, pengadaan bahan makanan kita sudah sedemikian tergantungnya dengan orang lain. Sekadar persoalan kedelai dan daging sapi, yang seharusnya menjadi produk andalan negeri agraris ini, malah yang terjadi sebaliknya.
Dua komoditas ini menyadarkan betapa bodoh dan lemahnya bangsa kita dibandingkan dengan bangsa lain. Negara yang gemah ripah loh jinawi, justru kebutuhan kedelainya bergantung pada Amerika Serikat yang notabene memiliki iklim yang tidak lebih baik dari kita.
Tanda-Tanda Kehancuran
Seorang pakar pendidikan karakter dari Amerika mengatakan ciri-ciri kehancuran sebuah negara ditandai dengan adanya ketidakseimbangan masyarakat itu sendiri.
1). Meningkatnya kekerasan remaja,
2). Penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk,
3). Meningkatnya perilaku merusak diri (narkotika, miras, seks bebas dll),
4). Semakin kaburnya pedoman moral,
5). Menurunnya etos kerja,
6). Rendahnya rasa tanggungjawab individu/bagian dari bangsa,
7). Rendahnya rasa hormat pada orang tua/guru,
8). Membudayanya ketidakjujuran,
9). Pengaruh kesetiaan kelompok remaja yang kuat dalam kekerasan,
10). Meningkatnya rasa curiga dan kebencian terhadap sesama (Ganiem, 2013).
Ciri-ciri kehancuran sebuah negara yang disampaikan oleh Thomas Lickona tersebut nampaknya sudah nyata di depan mata kita. Kekerasan remaja sudah seperti hal biasa di negeri ini. Lahirnya kelompok-kelompok remaja seperti geng motor yang beberapa bulan lalu menghebohkan bangsa ini adalah bukti adanya kecenderungan anak muda pada kekerasan. Tidak ketinggalan golongan tua pun, banyak melahirkan kelompok-kelompok radikal yang lebih mementingkan golongannya sendiri. Kelompok-kelompok ini suka menebarkan isu-isu kebencian terhadap golongan lain.
Masyarakat sudah semakin permisif, masing-masing mementingkan diri sendiri dengan tidak memperdulikan lingkungan sekitarnya. Sikap individualis sudah menjadi panutan di negeri ini. Akibatnya, pergaulan bebas telah mendarah daging di masyarakat.
Negeri yang notabene mayoritas muslim, telah mengalami penggerusan identitas. Nilai-nilai luhur bangsa dan agama telah dikesampingkan diganti dengan nilai-nilai sekuler, liberal dan individualis. Hal ini merupakan bukti kemengan Barat di dalam menanamkan nilai-nilai ideologis mereka pada masyarakat kita.
Lanjut ke artikel Indonesia di Ambang Kehancuran (2)
Oleh: Wajiran, S.S., M.A.
Dosen Ilmu Budaya Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net