Ribuan Warga Palestina Antarkan Jenazah Razan al-Najjar

Indonesia Minta Dewan HAM Terus Bahas Situasi HAM di Palestina

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Ribuan warga Palestina di Jalur Gaza ikut mengantarkan jenazah tenaga medis Palestina Razan al-Najjar yang ditembak syahid sniper Zionis Israel ke pemakaman pada Sabtu (2/6).

Razan gugur setelah sebuah timah panas yang ditembakan sniper Zionis ke dadanya ketika berusaha menyelamatkan salah satu korban di perbatasan Khan Younis, Jalur Gaza.

Menurut laporan koresponden Pusat Informasi Palestina, ribuan warga yang berasal dari berbagai wilayah Jalur Gaza berbondong-bondong menuju kota Khuza’a, timur Khan Yunis.

Razan al-Najjar gugur sementara puluhan warga Palestina lainnya menderita luka tembak dan gas air mata dalam peringatan Great March of Return minggu ke 10 di Jalur Gaza.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa sniper Zionis menargetkan Razan secara sengaja ketika berupaya menyelamatkan korban setelah pasukan Israel mencegah mobil ambulance masuk ke perbatasan Gaza.

Penembakan terjadi ketika Razan mengangkat tangannya untuk mengisyaratkan bahwa ia hanya tim medis yang tidak membahayakan siapa pun. Ia kemudian berjalan ke arah pagar perbatasan untuk menyelamatkan salah satu korban yang tergeletak kena tembak.

Namun pasukan Zionis justru menembaknya dari jarak 50 meter dari perbatasan saat peluru tersebut merenggut nyawanya.

Tim medis yang menjadi saksi mata dalam kejadian itu menyatakan bahwa Razan gugur dengan pakaian medis dan obat serta peralatan kedokteran di tangannya.

Direktur Rumah Sakit Khan Younis, Salah Rantisi menyebut Razan tiba di rumah sakit dalam kondisi mengenaskan akibat disasar peluru pasukan Zionis. Kematian Razan meninggalkan kesedihan mendalam terhadap relawan medis Palestina.

Kisah perjuangan Razan dalam menyelamatkan korban telah diabadikan oleh kantor berita Turky Anadolu Agency awal April lalu.

“Sulit bagi wanita seperti saya untuk berkontribusi menolong demonstran yang terluka, namun saya tidak putus asa” ujar Razan.

“Saya akan melaksanakan tugas saya meskipun akan terus berlanjut hinga berbulan-bulan. Saya tidak akan meninggalkan perbatasan Gaza. Darah warga Gaza yang mengenai pakaian saya adalah darah suci”, tegasnya.

Sebelumnya juru bicara Menkes Gaza, Ashraf Qaddoura dalam keterangannya menyatakan Razan gugur dan 100 warga Gaza menderita luka-luka akibat ditembak pasukan Zionis. Dengan gugurnya Razan, jumlah korban yang gugur dalam peringatan Great March of Return sejak 30 Maret lalu meningkat menjadi 119 orang.

Sejak 30 Maret lalu, ribuan warga Palestina menggelar demonstrasi dekat pagar pembatas antara Gaza dan wilayah yang dijajah Zionis Israel. Demonstrasi bertujuan menuntut Israel mengembalikan pengungsi Palestina ke tanah air mereka yang telah diusir sejak 1948.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir
Sumber: SP

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.