Suaramuslim.net – Mudik biasanya identik dengan jalur yang padat dan macet. Apalagi jika Anda melakukan perjalanan pada hari-hari libur. Mungkin Anda sudah berusaha semaksimal mungkin menghindari rute macet baik waktu ataupun tempat. Namun jika Anda tetap terjebak macet dan stress karenanya, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan.
-
Mengatur Nafas Saat Mulai Merasa Stress
Saat berada di tengah-tengah macet dan tak banyak yang bisa dilakukan cobalah untuk mengatur nafas. Caranya dengan menarik nafas dengan hidung dan mengeluarkannya lewat mulut. Lakukan ini minimal sebanyak 5 kali. Cara ini akan membantu otak memperoleh suplai oksigen yang cukup. Manfaatnya, otak akan terasa lebih tenang dan lebih jernih.
-
Menjaga pikiran Positif dengan Al Quran
Stress umumnya muncul akibat pikiran-pikiran negatif. Jangan biarkan diri Anda tenggelam dalam kemarahan atau pikiran-pikiran negatif itu. Alihkan pikiran Anda ke hal-hal positif. Memutar Murotal, tilawah atau merojaah hafalan sangat tepat untuk jadi pilihan mengademkan pikiran dan suasana. Selain itu berdzikir dan bersholawat juga bisa menenangkan pikiran. Terlebih menambah keberkahan perjalanan anda.
-
Ciptakan Suasana yang Menyenangkan
Stress merupakan satu bentuk reaksi spontan tubuh terhadap satu kejadian yang kurang menyenangkan. Reaksi ini akan muncul secara spontan. Namun Anda tetap bisa mengubah suasana berkendara menjadi lebih menyenangkan dengan memutar radio, musik atau murotal, menyalakan AC, minum minuman segar atau sekedar meregangkan tubuh agar lebih relaks.
Selain itu, ngobrol dengan topik yang menyenangkan juga bisa jadi pilihan. Dengan demikian, stress macet tidak bertambah parah dan memicu Anda untuk marah-marah. Namun jangan lupa untuk tetap fokus berkendara.
-
Makan Camilan
Jika anda memutuskan tidak berpuasa karena musafir. Memakan camilan atau “nyemil” cukup efektif mengatasi stress. Namun tentu saja, jangan sembarangan, pilihlah camilan yang sehat dan tak mengandung banyak gula ataupun MSG. Salah satu camilan yang cukup efektif mengatasi stress adalah coklat. Meski banyak mengandung gula, camilan ini sangat baik untuk mengatasi stress dan memicu rasa senang.
-
Filter Informasi
Saat sedang mengendarai mobil, tak jarang para pengendara mobil juga menyalakan radio untuk sekedar mendengarkan musik atau mendengarkan berita terbaru. Jika Anda juga melakukannya, sebaiknya filter informasi yang masuk dengan bijak. Coba hindari berita-berita yang berat dan memicu stress. Carilah siaran yang ringan dan menyenangkan. Siaran seperti ini akan membantu Anda mengurangi stress di jalan.
-
Istirahat Secara Rutin
Jalanan yang macet tentu membuat lelah pengemudi juga penumpang di dalam mobil. Untuk itu baiknya lakukan istirahat mengemudi dengan memanfaatkan rest area atau posko mudik yang ada. Selain itu kebutuhan Anda untuk pergi ke toilet juga bisa mengurangi rasa stress dan lelah selama macet di perjalanan. Tentu hal ini bisa Anda lakukan setelah menemukan rest area atau posko mudik.
-
Gunakan Pakaian yang Nyaman
Hal yang perlu diperhatikan ketika Anda berkendara adalah penggunaan pakaian yang nyaman dan sesuai. Apalagi untuk urusan mudik yang kebanyakan ada macet di sana-sini. Jangan sampai faktor pakaian menambah rasa stress Anda. Gunakan pakaian yang nyaman sesuai cuaca ketika Anda mudik.
-
Hadapi dengan Senyuman
Mungkin ini terdengar sepele. Namun senyuman ternyata bisa mengubah bad mood dan menurunkan level stress Anda. Tetaplah tersenyum dan bersabar menghadapi kemacetan jika Anda sudah terjebak didalamnya.
-
Hindari Jam-Jam Sibuk
Mengatasi stress di jalan adalah dengan tidak masuk ke dalam kemacetan. Ya, cara ini memang hanya bisa dilakukan jika Anda belum terjebak dalam kemacetan. Akan tetapi inilah cara paling efektif untuk menghindari stress akibat macet.
Demikian beberapa tips yang bisa Anda terapkan ketika stress menghadapi kemacetan selama perjalanan mudik. Jangan lupa berdoa agar perlananan Anda aman dan lancar. Semoga bermanfaat. Amin.
Kontributor: Aisy*
Editor: Oki Aryono
*Script writer dan audio editor
*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net