SURABAYA (Suaramuslim.net) – Masyarakat muslim Indonesia hafal saat diminta menyebutkan tempat-tempat tujuan wisata seperti Paris dengan menara Eifelnya, Malaysia dengan Twin Towernya, Italia dengan Menara Pisanya dan lain sebagainya. Namun sayang sekali, mereka terkadang banyak yang tidak tahu ketika diminta untuk menyebutkan tempat-tempat bersejarah bagi Islam, salah satunya negeri Syam.
Negeri Syam adalah tempat fenomenal bagi umat Islam yang keutamaannya langsung disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Wakil Rektor Universitas Bilad Asy-Syam, Damaskus, Suriah, Dr Abdussalam Rajih dalam talkshow Ranah Publik Suara Muslim Radio Network 93.8 fm Senin (19/11) menyatakan, ia sangat terhormat dapat menyapa para pendengar Suara Muslim Radio Network, dan menjadi tamu kehormatan di Indonesia. Selain itu, ia sangat senang dan bahagia terhadap peran ulama Indonesia yang turut menjaga wilayah ini, karena sebagian dari mereka banyak terlahir dari pengkaderan pendidikan di rahim negeri Syam.
“Berbagai lembaga pendidikan mulai dari universitas hingga pondok pesantren mempunyai peran sangat penting untuk masa depan bangsa, karena tantangan masa depan itu luar biasa dan jawaban dari tantangan itu adalah ilmu,” tuturnya.
Maka dari itu, Abdussalam Rajih menyebut tujuannya ke Indonesia untuk memberikan semangat kepada lembaga-lembaga pendidikan, untuk tetap teguh memperjuangkan keilmuan dalam jalan yang diridai Allah subhanahu wa ta’ala.
Dalam talkshow berdurasi satu setengah jam tersebut, Abdussalam Rajih memulai pembahasan dengan menyebutkan keutamaan negeri Syam (saat ini Suriah, Palestina, Yordania dan Libanon).
Ia menyebut, ada banyak sekali kitab yang membahas fadhail Syam (keutamaan negeri Syam), di antaranya kitab karangan Ali ibn Muhammad Abul Hasan yang membahas 119 hadits dalam kitab tersebut.
“Hadis-hadis itu ada yang derajatnya sahih, hasan, dhaif (lemah) bahkan palsu,” ujarnya.
Dari sekian ratus hadits yang menceritakan keutamaan negeri Syam, Abdussalam menyebutkan beberapa yang berkualitas sahih.
“Rasulullah bersabda: “Kebaikan pada negeri Syam. Kami bertanya, ‘Mengapa wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda: ‘Karena malaikat rahmah (pembawa kebaikan) mengembangkan sayap di atasnya.” (HR Tirmizi)
Kemudian ia melanjutkan hadits yang kedua, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya saya melihat seakan-akan tonggak al Kitab telah tercabut dari bawah bantalku. Maka, aku mengikutinya dengan pandanganku. Tiba-tiba terdapat cahaya terang-benderang yang mengarah menuju Syam. Ketahuilah, sesungguhnya iman, apabila telah terjadi beragam fitnah, berada di Syam”.
Syekh Abdussalam juga menjelaskan keberkahan dan kelebihan negeri Syam tidak akan pernah habisnya. Dalam hadits lain dijelaskan: “Rasul shalat Fajar (Subuh) kemudian ia menghadap jamaah sambil berkata: Ya Allah, berkahilah bagi kami dalam kota kami, dan berkahilah kota-kota kami dan berkahilah timbangan kami. Ya Allah, berkahi tanah Haram kami (Makkah) dan berkahilah negeri Syam kami. Maka tiba-tiba di antara hadirin ada yang berkata: di Irak? Maka Rasul diam. Lalu orang tersebut berkata lagi: dan di Irak kami? Maka Rasul tetap diam”.
Para sahabat Nabi pun, ujarnya, ketika meminta fatwa kepada Nabi dimana tempat yang bagus untuk tinggal setelah Nabi wafat, diarahkan Nabi agar tinggal di negeri Syam. “Tinggallah kalian di negeri Syam, sesungguhnya ia merupakan negeri pilihan Allah, dihuni oleh makhluk pilihan-Nya,” sabda Rasulullah.
Di akhir siaran ia berpesan agar umat Islam Indonesia percaya kepada Negara Indonesia yang besar. Potensi umat Islam yang ada di sini merupakan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam dunia.
“Bersatulah jangan bercerai-berai, karena persatuan umat Islam Indonesia merupakan kekuatan besar bagi umat Islam di seluruh dunia,” pungkasnya.
Sementara, Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al Amanah Junwangi Krian Ust. H. Fahrizal Ischaq, Lc. M. Fil. I. dalam talkshow yang sama menambahkan, bicara soal keberkahan dan kelebihan negeri Syam tidak akan pernah habisnya. Dalam kondisi umat Islam seperti sekarang saja, negeri Syam nampak berbeda jauh dari negeri-negeri Islam lainnya, khususnya karakter masyarakatnya. Hal tersebut tak terlepas dari doa dan kabar yang disampaikan baginda Rasul Muhammad.
“Akan tetapi hari ini Suriah sedang diuji dan akan diloloskan oleh Allah SWT sebagai negeri yang aman,” pungkas Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Suriah 2007-2008 ini.
Staf konsuler KBRI Damaskus Abdul Kholiq yang menemani kunjungan Dr Abdussalam Rajih menjelaskan, beberapa agenda kunjungan akan berlangsung hingga Desember.
“Alasan beliau mau berkunjung ke Indonesia, karena beliau selalu memberikan perhatian kepada pelajar Indonesia, perhatian yang besar itu kurang sempurna, apabila tidak berkunjung ke Indonesia khususnya ke Jawa Timur, untuk melihat alumni yang berhasil menyelesaikan pendidikan di Damaskus kemudian melanjutkan dakwah di Jawa Timur,” ujar Kholiq.
“Hari ini (19/11) Dr. Abdussalam Rajih akan bersilaturahim ke Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Malam harinya akan berkunjung ke Pondok Pesantren Al Amanah Junwangi Krian Sidoarjo. Rabu (21/11) menghadiri undangan Pemprov Jawa Tengah untuk memberikan ceramah kepada seluruh ulama disana. Karena Wagub Jateng adalah murid beliau ketika kuliah di Suriah. Serta ada pelaksanaan Daurah Hadis dan Ushul Fiqh di Gresik pada 24 November hingga 2 Desember tepatnya di Ponpes Mambaus Sholihin Suci Manyar Gresik,” tutupnya.
Reporter: Dani Rohmati
Editor: Muhammad Nashir